TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi.
Tahun ini, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.
Setiap tahunnya, umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka yang dilakukan dengan cara Nyepi selama 24 jam.
Saat Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasanya.
Lantas, bagaimana sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi?
Baca juga: 50 Twibbon Hari Raya Nyepi 2023, Serta Cara Menggunakannya
Sejarah Hari Raya Nyepi
Melansir dari laman denpasarkota.go.id, Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Adapun Agama Hindu berasal dari India.
Sebelum Masehi, kondisi di India sering diwarnai pertikaian panjang antara suku bangsa yang memperebutkan kekuasaan.
Sehingga penguasa (Raja) yang menguasai India silih berganti, yakni dari berbagai suku Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa, dan Saka.
Di antara suku-suku itu yang paling tinggi tingkat kebudayaanya adalah suku Saka.
Ketika suku Yuehchi di bawah Raja Kaniska berhasil mempersatukan India maka secara resmi kerajaan menggunakan sistem kalender suku Saka.
Keputusan penting ini terjadi pada tahun 78 Masehi.
Sejak itu, sistem kalender Saka digunakan terus menerus hingga saat ini, yang disebut Tahun Saka.