News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Raya Nyepi

Sejarah dan Pengertian Ogoh-ogoh dalam Perayaan Hari Raya Nyepi

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAWAI OGOH-OGOH - Inilah sejarah dan pengertian tentang apa itu ogoh-ogoh dalam pelaksanaan Hari Raya Nyepi 2023, simak penjelasannya berikut ini.

Nantinya ogoh-ogoh ini akan dibakar di suatu tempat.

Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang dapat menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi tahun 1986, ogoh-ogoh didefinisikan sebagai ondel-ondel yang beraneka ragam dengan bentuk yang menyeramkan.

Warga menyelesaikan pembuatan Ogoh-ogoh atau boneka raksasa simbol kejahatan menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945 di Desa Glanggang, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (18/3/2023). Ogoh-ogoh tersebut akan digunakan pada saat Tawur Agung Kesanga atau Pengerupukan dalam rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Baca juga: Gelar Unjuk Rasa di Depan DPR, Massa Buruh Bawa Spanduk Ogoh-Ogoh Dengan Gambar Tiga Menteri

Sejarah Ogoh-ogoh

Kemunculan ogoh-ogoh ini bermula saat tahun 1983.

Pada tahun itulah ogoh-ogoh mulai dibuat dengan wujud-wujud bhuta kala yang berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali.

Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. 

Kemudian Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan, biasanya dalam wujud raksasa.

Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti naga, gajah, Widyadari, bahkan, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat.

Ogoh-ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang luar biasa.

Kekuatan itu dapat dibagi dua, pertama kekuatan bhuana agung, yang artinya kekuatan alam raya, dan kedua adalah kekuatan bhuana alit yang berarti kekuatan dalam diri manusia.

Kedua kekuatan ini dapat digunakan untuk menghancurkan atau membuat dunia bertambah indah.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini