"Jadi seragam versi 3-6,4 dan WH, bahwa 1 Ramadhan 1444 (jatuh) pada 23 Maret 2023," jelas Thomas dalam kegiatan BRIN Insight Every Friday, Jumat (3/3/2023), dikutip dari brin.go.id.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui siaran pers-nya, menyebut hilal penentu awal Ramadhan akan terlihat di wilayah Indonesia sebelum matahari terbenam pada Rabu hari ini.
Hal itu berdasarkan pantauan waktu konjungsi dan Matahari terbenam.
Baca juga: Persiapan Menuju Ramadhan dan Lebaran, BNI Sediakan Dana Tunai Rp 45,9 Triliun
BMKG menyebut, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara 6,78 derajat di Merauke sampai dengan 8,73 derajat di Sabang.
Di waktu yang sama, elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam berkisar antara 7,94 derajat di Waris sampai dengan 9,54 derajat di Banda Aceh.
Bila melihat data yang ditampilkan BMKG melalui laman resminya tersebut, bisa dikatakan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh MABIMS, yakni tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Hal ini berarti awal puasa Ramadhan 2023 antara PP Muhammadiyah dan pemerintah berpotensi besar sama.
Live Streaming Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2023
Sidang isbat penetapan awal Ramadhan 2023 akan berlangsung pada Rabu (22/3/2023) pukul 17.00 WIB.
Setelahnya, baru pada pukul 18.05 WIB akan dilanjutkan sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1444 H.
"Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain data hisab, sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh Indonesia.
Terakhir adalah konferensi pers penetapan 1 Ramadhan 1444 H atau 2023 oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada pukul 19.05 WIB.
Pada konferensi pers, Menag Yaqut akan mengumumkan hasil sidang isbat penetapan awal Ramadhan 2023.