TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS), Achmad Sazali meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
"Sudah saatnya menurut kami Yasin Limpo diganti karena kinerjanya buruk, besar mudaratnya daripada manfaatnya," kata Achmad Sazali dalam diskusi JCCNetwork Program Pro Otonomi, bertajuk "Bulan Ramadhan Harga Beras dan Sembako Semakin Melejit Siapa Biang Keroknya?", Minggu (26/3/2023).
Menurutnya, ada banyak hal yang dinilai menunjukkan ketidakmampuan Yasin Limpo dalam memimpin Kementan.
Achmad Sazali mencotohkan kebijakan impor beras yang tak sesuai dengan visi dan misi Presiden Jokowi.
Lalu, gagalnya program food estate lantaran tidak berjalan memuaskan.
Selain itu, dia juga menyebut jika Mentan Yasin Limpo kerap menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan data produksi beras.
Padahal, kata dia, sebagai lembaga Kementan harusnya mengantongi data sendiri sebagai acuan.
"Teranyar ketidakmampuannya Kementan memantau dari hulu ke hilir sehingga harga beras terus melambung tinggi meski di tengah masa panen raya," ucap Achmad Sazali.
Achmad Sazali pun memberikan penilaian rapor merah terhadap kinerja Mentan Yasin Limpo.
"Kalau saya kasih penilaian buat Kementan ini merah atau kalau dalam angka itu lima, rapornya masih merah, soal data aja mereka enggak punya, setiap dirjen terkoordinasi juga tidak baik, dirjen A bicara lain dirjen B bicara lain," ungkapnya.
Baca juga: Mentan: Produksi Beras Aman Selama Ramadan 2023
Menurutnya, Jokowi sudah bekerja maksimal, baik menghadapi terpaan krisis kesehatan di tengah pandemi Covid-19 maupun krisis ekonomi.
Namun, pembantunya khususnya dalam sektor kementerian pertanian masih jauh dari maksimal.
Karenanya, Achmad Sazali menilai saatnya Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap Mentan Yasin Limpo.
"(Kinerja Mentan Yasin Limpo) justru malah menambah citra buruk Jokowi maka penggantian Yasin Limpo adalah kebutuhan dan keharusan," imbuhnya.