TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pernyataan pers terkait sikap resmi pemerintah terkait polemik keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20 yang rencananya digelar di Indonesia.
Ada sejumlah poin penting yang dicatat Tribunnews.com dari pernyataan Presiden Jokowi terkait polemik Timnas Israel setelah sejumlah elemen masyarakat menyuarakan penolakan.
Selain itu, sebelumnya sejumlah kepala daerah di tanah air pun menyatakan menolak Timnas U20 Israel untuk berlaga dalam ajang Piala Dunia U20.
Presiden Jokowi menjelaskan terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 setelah melalui proses bidding hingga akhirnya keluar nama Brazil, Indonesia, dan Peru sebagai calon tuan rumah.
Setelah melalui proses panjang, akhirnya Oktober 2019, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA.
Baca juga: Sikap Jokowi Soal Polemik Israel di Piala Dunia U20 2023, Singgung Soal Kehormatan Bangsa
Menurut Jokowi, menjadi sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U20.
Terlebih sepakbola merupakan olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia.
"Saat ditunjuk jadi tuan rumah, kita belum mengetahui siapa yang menjadi tim peserta karena masih dalam proses pra-kualifikasi. Dan kepastian Timnas Israel lolos seleksi Piala Dunia U20 baru kita ketahui pada bulan Juli 2022," kata Jokowi dalam pernyataan persnya, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Polemik Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Jokowi Utus Erick Thohir Temui FIFA
Berikut Sejumlah pernyataan penting Presiden Jokowi menyikapi polemik keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20.
1. Dukungan Indonesia Terhadap Palestina Selalu Kokoh
Presiden Jokowi dalam pernyataannya menegaskan, bila keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20 tidak ada kaitannya dengan konsistensi dan posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi, posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina. Karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Presiden Jokowi.
Ia mengatakan prinsip Indonesia selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.
Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan Campur Adukan Urusan Olahraga dengan Urusan Politik
"Pertama, ini prinsip, prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution negara Israel dan negara Palestina merdeka," kata Jokowi.
"Ini sesuai dengan konstitusi, menolak penjajahan dalam bentuk apapun. Dan ini selalu kita sampaikan dalam forum-forum bilateral, multilateral, maupun forum internasional lainnya," ucapnya.
2. Jangan Campuradukan Olahraga dan Politik
Presiden Jokowi pun menekankan dalam menyikapi polemik keikutsertaan Timnas Palestina dalam Piala Dunia U20 tidak mencampuradukan urusan olahraga dan politik
"Dan dalam urusan Piala Dunia U20 ini, kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya. Jadi jangan mencampuradukan urusan olahraga dan politik," katanya.
3. Utus Erick Thohir Temui FIFA Cari Solusi
Presiden Jokowi mengatakan FIFA sudah mengetahu adanya penolakan keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20.
Meskipun begitu, pemerintah dan PSSI hingga kini terus berusaha mencari solusi terbaik.
"Saat ini FIFA juga telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U20, tapi baik pemerintah dan PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Turun Tangan, Jamin Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20
Jokowi pun saat ini sudah mengutus Ketua PSSI, Erick Thohir untuk bertemu FIFA dalam mencari solusi terbaik tersebut.
"Untuk itu, saya sudah mengutus Ketua PSSI, Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian dan solusi yang terbaik," kata Jokowi.
Penolakan 3 Kepala Daerah
Diketahui sebelumnya tiga kepala daerah menyatakan sikap menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U20 yang akan dihelat di Indonesia.
Penolakan pertama datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster.
Atas penolakan ini, I Wayan Koster mengirimkan surat yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Surat tersebut berisi tentang penolakan keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 2023.
Seperti diketahui event akbar sepak bola dunia itu, Indonesia mengajukan 6 venue pertandingan salah satunya merupakan Stadion I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
Dilansir dari Kompas TV, dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET, Wayan Koster memohon kepada Menpora untuk melarang Israel bertanding di Piala Dunia 2023.
“Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israelikut bertanding di Provinsi Bali,” kata dia dalam surat tersebut, dikutip Selasa (21/3/2023).
"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israeluntuk bertanding di Provinsi Bali," tulis isi surat yang ditandatangani I Wayan Koster pada 14 Maret 2023.
Ia menyebut bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik yang dianut Pemerintah Indonesia. Di mana kebijakan politik tersebut sampai sekarang dinilai masih menjadi masalah serius politik regional.
"Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang ditak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintah Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," bunyi surat tersebut.
“Serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel,” katanya.
Selain Gubernur Bali, penolakan pun datang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar, Piala Dunia U20 tanpa dihadiri Timnas Israel sejalan dengan komitmen Presiden pertama RI, Soekarno yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo memegang teguh amanat Bung Karno tersebut.
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (23/3/2023).
Sebagai gubernur, Ganjar juga terus mengamati aksi-aksi kekerasan yang cenderung meningkat di Palestina.
Ia mencermati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahan Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka.
"Karenanya, penting bagi kita untuk tetap menyuarakan dukungan kita kepada perjuangan Palestina merdeka," katanya.
Karena itu, Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam Piala Dunia U20 di Indonesia.
Ganjar meminta panitia bersama pihak terkait untuk mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan piala dunia tetap berjalan tanpa kehadiran Timnas Israel di Indonesia.
"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," katanya.
Ganjar menambahkan, dirinya sudah berkomunikasi dengan PSSI dan beberapa menteri terkait.
Menurutnya, penyelenggaraan Piala Dunia U20 ini tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
“Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka. Serta, tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia,” katanya.
Penolakan pun datang dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
"Secara pribadi saya menolak tapi secara pemerintahan saya tidak bisa mengeluarkan statement," kata Uu saat berada di Kota Bogor, Sabtu (25/3/2023) lalu.
Uu menjelaskan penolakan itu ia rasa sangat tepat dilakukan.
Selain dirinya yang muslim, kata Uu, dirinya beranggapan bahwa Israel adalah merupakan penjajah bangsa Palestina.
"Kan saya sudah banyak bertanya yang U20 itu dari Israel. Saya secara pribadi memang menolak bagi seorang muslim, karena memang Israel kan kita tahu dia (Israel) adalah penjajah terhadap Palestina. Jelas negara kita juga tidak mengakui terhadap penjajah," jelas Uu.
Meski begitu, Uu masih belum bisa berbicara penolakan tersebut sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat.
Namun, dirinya menegaskan akan senantiasa mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait hal ini.
"Tapi saya selaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan Sami'na Wa Atho'na terhadap pemerintah pusat. Kalau kata pemerintah pusat A, kami akan melakukan," katanya. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail/ Chaerul Umam/ Tribunjateng.com)