TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir tidak patah semangat setelah FIFA mencabut penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Tak hanya itu, sanksi FIFA pun mengintai dunia sepak bola Indonesia.
Pun demikian Erick Thohir berkomitmen Indonesia bisa membuat dunia sepak bola jadi lebih baik.
Untuk itu menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan memimpin langsung proses transformasi dunia sepak bola Indonesia.
“Sesuai arahan Presiden, saya sebagai Ketua Umum PSSI, akan memimpin langsung transformasi sepak bola Indonesia,” terang Erick Thohir, Sabtu (1/4/2023).
Eks Presiden Inter Milan ini menjelaskan terdapat indikasi Indonesia tidak serius dalam melakukan transformasi sepak bola.
Baca juga: Erick Thohir Temui Jokowi, Sebut Presiden Tak Mau Indonesia Dikucilkan dari Persepakbolaan Dunia
Apalagi sebelumnya terdapat intervensi dari pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan agenda sepak bola FIFA sehingga mengakibatkan dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menampik hal ini dari FIFA, Erick Thohir akan menyiapkan blueprint atau cetak biru transformasi sepak bola Indonesia hingga 2045 bersama PSSI.
Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar Indonesia memiliki blueprint sepak bola hingga 2045.
"Pak Presiden jelas jangan sampai disanksi, segera selesaikan blue print rencana transformasi sepakbola sampai 2045. Target kita apa sih sebagai negara yang ekonomi akan terus tumbuh dengan penduduk 200 juta, tujuannya apa transformasi ini, apakah tetep jago kandang atau ada prestasi lain di luar negeri," ujar Erick Thohir.
"FIFA kini mungkin mempertanyakan, ini Indonesia transformasi sepak bola serius apa nggak? Makanya presiden meminta saya untuk menyelesaikan blueprint secepatnya," imbuhnya.
Blueprint ini nantinya akan menjadi amunisi PSSI untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA.
Erick Thohir mengaku siap untuk kembali melakukan negosiasi bersama FIFA agar Indonesia tidak terkena sanksi yang bisa mengucilkan di peta sepak bola Indonesia.
“Saya akan juga bekerja keras untuk kembali bernegosiasi bersama FIFA untuk menghindari sanksi yang bisa terjadi. Presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia,” pungkas Erick Thohir.