News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luhut Pandjaitan Vs Haris Azhar

Didakwa Lakukan Pencemaran Nama Baik, Haris Azhar: Ini Seperti Mau Memfitnah Saya dan Fatia

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus pencemaran nama baik Haris Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus pencemaran nama baik Haris Azhar menyebutkan bahwa tuntutan jaksa seperti mau memfitnah dirinya.

Sebelumnya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/4/2023) Jaksa Penuntut Umum menyebutkankan bahwa Haris Azhar dan Fatia tidak mengkaji ulang terlebih dahulu atas konten YouTube yang dibuat.

Adapun jaksa di persidangan menyebutkan bahwa percakapan antara Haris Azhar dan Fatia mengenai 'Jadi Luhut bisa dibilang bermain di dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini' tidak terdapat dalam kajian cepat dari Organisasi Masyarakat Sipil Bersihkan Indonesia.

"Itukan konten menjelaskan hasil riset jadi yang diundang organisasi yang bikin risetlah. Makannya itu saya bilang banyak salah dan saya cenderung dakwaan ini seperti mau memfitnah saya dan juga Fatia," kata Haris Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur seusai persidangan.

Kemudian dikatakan Haris Azhar pihaknya akan menjawab tudingan terhadap dirinya dengan cara yang baik dan benar. Haris Azhar menyebutkan bahwa YouTube yang id publikasikan mengenai hasil riset.

"YouTube itu tentang persentasi hasil riset. Paham nggak. Jadi yang bikin riset siapa. Sembilan organisasi, jadi saya hanya undang dan berkomunikasi dengan sembilan organisasi melalui perwakilannya. Kenapa saya harus mengundang si A dan si B," kata Haris Azhar.

Haris Azhar melanjutkan cara kerjanya adalah menanyakan apakah hasil riset tersebut sudah dikonfirmasi dengan para pihak yang menjadi objek penelitian.

"Dan itu rupa-rupanya sudah, jadi kalau itu jaksa bilang tidak mengkonfirmasi yang perlu ditanyakan adalah si para pembuat riset dan itu bagaian dari metodologi. Dalam video saya tadi dibilang tidak menjelaskan metodologi, saya jelaskan kok dibahas. Karena tadi yang diambil hanya beberapa detik saja," tegasnya.

Adapun sebelumnya dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum menyebutkan isi percakapan yang dilakukan Haris Azhar yang dinilai mencermankan nama baik Luhut Pandjaitan.

Mulanya jaksa menyatakan bahwa dalam video YouTube Haris Azhar terdapat dialog atau percakapan antara saksi Fatia bersama terdakwa Haris Azhar dengan durasi 26 menit 51 detik yang mana pada menit ke 14:23 s/d menit ke-14:33 terdapat perkataan saksi Fatia sebagai berikut.

"Nah kita tahu juga bahwa Toba Sejahtera Group ini, juga dimiliki sahamnya oleh salah satu pejabat kita" kata jaksa menirukan suara Fatia.

"Siapa?" tanya Haris Azhar.

Kemudian Fatia menjawab namanya adalah Luhut Binsar Panjaitan.

"LBP the lord. The Lord," tanya Haris Azhar.

"Lord Luhut" jawab Fatiah.

"Ok" jawab Haris Azhar.

"Jadi Luhut bisa dibilang bermain di dalam pertambangan-pertambangan yang terjadi di Papua hari ini," kata Fatia.

Kemudian jaksa melanjutkan pada menit ke 18.00 sampai menit 21.00 terdapat perkataan saksi Fatiah yang menyatakan saksi Luhut Pandjaitan sebagai penjahat.

"Iya dan lucunya juga bang, dari orang- orang yang ada di situ di-circle ini mereka Juga yang Jadi tim pemenangannya Jokowi di tahun 2015," kata jaksa meniru perkataan Fatia.

Baca juga: Haris Azhar dan Fatia Saling Bersaksi Dalam Kasus Lord Luhut, Kuasa Hukum: Ini Sangat Berbahaya

"Ya kalau Lord Luhut kita jelas. Oke pening juga bayanginnya ya jadi masyarakat di Intan Jaya itu dikirimin tentara sama polisi yang level prajurit ada di sana. Operasi sementara jenderal-jenderal atau purnawirawan-purnawirawan itu mengambil keuntungan atas dengan dalam bentuk mendapat konsesi," jawab Haris Azhar.

Haris Azhar melanjutkan untuk mengeksploitasi gunung emas tadi itu sih. Sementara kalau menurut Owi kan jelas beberapa kelompok muda anak-anak muda di sana itu menolak.

Tapi kelompok mudanya juga dituduh sebagai KKB juga. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini