"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda, sisanya ada di tiap satu liang," ungkap Kapolda Jawa Tengah.
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah) (Dok Polda Jawa Tengah)
Selain dua korban yang teridentifikasi, polisi saat ini hanya mendeteksi sembilan jasad lain berdasarkan jenis kelamin.
Yakni enam laki-laki umur antara 40 hingga 50 tahun dan tiga perempuan usia 25 sampai 35 tahun.
Ajak Korban Ritual Lalu Diberi Minuman Beracun
Setelah bertemu dengan kliennya, Mbah Slamet lantas mengajak korban untuk melakukan ritual.
Menurut keterangan Mbah Slamet, ritual itu dilakukan selama satu jam. Korban diajak ke lokasi ritual dengan menggunakan kendaraan miliknya.
Hal ini bertujuan untuk menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukan Mbah Slamet.
"Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," ungkapnya, melansir TribunJateng.com.
"Jadi (korban) ke tempat saya naik bus. Kalau bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," jelasnya.
Untuk menghabisi nyawa korban, Mbah Slamet memberi minuman yang telah dicampur dengan obat penenang dan potasium.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," terangnya.
Setelah korban dipastikan tewas, Mbah Slamet menggali lubang untuk mengubur jasad korban.
Laporan reporter Iwan Arifianto/Rahdyan Trijoko Pamungkas/Catur Waskito Edy