TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf menggagas pesantren kilat bagi personel TNI Angkatan Darat (AD) yang dilaksanakan di Pesantren An-Nuriyah, Kaliwining, Jember.
Puluhan prajurit TNI dengan mengenakan kopiah hitam dan peci putih ini bergegas menuju Masjid Nurul Hikmah untuk mengikuti kajian Tafsir Al-Quran Al-Jalalain dan tadarus, serta mengkaji Kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali di Ponpes asuhan Gus Yayak itu.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf sebagai penggagas kegiatan pesantren kilat ini menilai bahwa di Jember banyak pesantren yang bagus untuk melakukan pengkajian kitab tafsir, fiqih, adab dan lain-lain.
"Jadi selama bulan Ramadhan bila ada tentara yang berminat nyantri untuk memperdalam ilmunya di pesantren-pesantren itu dipersilahkan. Saya dukung mereka sehingga nantinya setelah selesai nyantri mereka bisa menjadi imam shalat atau penceramah di lingkungan batalyon dan masyarakat. Ini adalah salah satu tambahan modal kemampuan prajurit yang akan memperbesar kesempatan mereka melakukan komunikasi sosial dengan masyarakat," ungkap Mayjen TNI Farid Makruf dalam rilis Pendam V / Brawijaya yang diterima media
"Harapan saya, apa yang sudah dirintis ini akan menjadi kegiatan rutin setiap waktu, dan bisa diikuti oleh satuan-satuan lainnya di jajaran Kodam V/Brawijaya," tandasnya.
Sementara itu, Letkol Arm. Ketut Wira Purbawan, Danyonarmed 8/UY menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembinaan mental Anggota Yonarmed, khususnya bagi yang beragama Islam selama Ramadhan 1444 H.
Hal ini juga untuk menunjukan bahwa personel Yonarmed selain memiliki fungsi tempur juga senantiasa memegang teguh nilai-nilai agama dalam setiap melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Jadi kita kirimkan sebanyak 22 personel ke Pesantren An-Nuriyah untuk mengikuti pembinaan mental selama bulan puasa ini. Kami harapkan, apa yang mereka dapatkan di pesantren itu bisa membentuk mental dan perilaku yang baik dalam tugas mereka sehari-hari di keluarga, satuan, dan lingkungannya. Mereka dibimbing langsung oleh pengasuh Pesantren ini," tuturnya.
Selama mengikuti kegiatan pesantren kilat, mereka dipimpin oleh Letda Arm Alvin Diza. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu terhitung sejak 31 Maret hingga 18 April 2023.
"Kami mengikuti kegiatan ini mulai dari pukul 17.00 sampai 22.30 Waktu Indonesia Barat sesuai dengan waktu yang sudah dijadwalkan. Selain tadarusan Al-Quran, kami mengikuti kajian Kitab Tafsir Al-Jalalain dan Kitab Ayyuhal Walad yang berisi nasehat-nasehat Imam Al-Ghazali kepada para murid-muridnya di masa itu," jelas Alvin.
Baca juga: Pesantren Kilat Bersama Baznas Jadi Pelayaran Perdana KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992
Kepada para personel itu juga diwajibkan menghafalkan surat-surat Juz Amma mulai dari Al-Fill hingga Al-Adiyat. Mereka akan menyetorkan hafalannya itu saat selesainya kajian setiap hari.
Letda Arm Alvin Diza mengakui banyak hikmah yang mereka dapatkan salah satunya dari kajian Kitab Ayyuhal Walad, semisal, jangan mencari masalah dengan orang lain, kesabaran membawa nikmat, bila di perintah oleh atasan, yakinkan perintah tersebut untuk mencari Ridha Allah, dan utamakan sikap rendah hati ke setiap orang.
Ia berharap dengan mental yang baik selama pembinaan di Pesantren Kilat itu bisa melahirkan prajurit TNI AD yang beritikad dan berperilaku baik seperti yang diharapkan oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf. Itu tentu saja berguna buat diri pribadi mereka dan lingkungannya.