Namun, berbeda dengan malam Lailatul Qadar, justru tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar muncul setelahnya.
"Pada hari itu, matahari muncul dan tidak ada bayangan karena saking cerahnya. Berarti malam sebelumnya adalah malam Lailatul Qadar," ujarnya.
Para sahabat nabi pun mengalami malam Lailatul Qadar di waktu yang berbeda.
Malam Lailatul Qadar tidak mempunyai waktu yang khusus.
Hal tersebut menjadi rahasia supaya kita sebagai umat Muslim berlomba-lomba di dalam 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
"Malam Lailatul Qadar sangat dekat kebenarannya di malam-malam ganjil. Walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi di malam genap," tambahnya.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi, menjelaskan keistimewaan malam Lailatul Qadar melalui program Tanya Ustaz berjudul "Penjelasan dan Keistimewaan Lailatul Qadar".
Ia menjelaskan, malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Qur'an.
Turunnya Al-Quran ada dua tahap:
1. Dari Lauhul Mahfudz turun ke langit dunia;
2. Dari langit dunia turun ke bumi kepada Rasulullah dalam bentuk per tema.
"Turunnya Al-Qur'an itu ke langit dunia, kemudian turun ke bumi kepada Rasulullah dalam bentuk per tema, yang dibutuhkan Rasulullah dalam berjuang," kata Wahid Ahmadi.
"Turunnya Al-Qur'an itu menjawab pertanyaan-pertanyaan, kejadian-kejadian ketika Rasulullah membutuhkannya, secara berangsur-angsur selama 23 tahun," jelasnya.