TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan ditangkap Densus 88 Antiteror Polri terkait kasus terorisme di wilayah Jakarta.
Mereka masing-masing berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26)
Saat hendak dideportasi ke negaranya, empat terduga teroris asal Uzbekistan tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas imigrasi Jakarta Utara dan anggota Densus 88 Antiteror.
Akibatnya, seorang petugas imigrasi atas nama Adi Widodo meninggal dunia setelah ditusuk para pelaku menggunakan pisau dapur.
Selain korban meninggal dunia, ada empat orang lainnya mengalami luka cukup parah akibat serangan yang dilakukan para pelaku.
Mereka di antaranya staf imigrasi bernama Dikky Firsthio Damas dan Supriatna serta dua anggora Densus 88 Antiteror, Bripda Dendri dan Bripda Bahrain.
Para pelaku sebelumnya masuk ke Indonesia melalui rute perjalanan Istanbul, Turkiye-Abu Dhabi untuk transit di Malaysia-Indonesia.
Baca juga: Komplotan Teroris Asal Uzbekistan Tusuk Petugas Hingga Tewas Saat Kabur dari Imigrasi Jakarta Utara
Dua dari empat pelaku tersebut berangkat lebih awal ke Indonesia pada 6 Febuari 2023.
Sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya yaitu tanggal 27 Febuari 2023.
Tiga dari empat pelaku teroris itu diduga terafiliasi dengan jaringan terorisme internasional kelompok Katiba Tawhid Val Jihad.
Kelompok tersebut aktif beraktivitas di wilayah Timur Tengah khususnya Suriah sedangkan yang satu lainnya berinisial BKA memiliki peran penyedia dukungan keuangan serta dokumen palsu.
Baca juga: 1 WNA Uzbekistan Pelaku Teroris Tewas Setelah Serang Petugas Imigrasi-Densus 88 Saat Melarikan Diri
Keempat WNA tersebut kemudian ditangkap Densus 88 bekerja sama dengan Imigrasi Kelas I Jakarta Utara pada Jumat 24 Maret 2023.
Petugas menyita barang bukti berupa beberapa pasport Uzbekistan milik keempat tersangka baik domestik maupun internasional, kemudian satu lembar resi penerima moneygram, kemudian satu lembar kode booking pesawat, kemudian I-pad beberapa buah handphone dan beberapa screenshot unggahan yang bermuatan propaganda.
Kronologis Serang Petugas