Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan jajaran menyiapkan rencana tanggap darurat atau kontijensi dalam pengamanan KTT Ke-42 ASEAN.
Seandainya ada demonstrasi yang merupakan salah satu ancaman, kata Yudo, saat pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN harus menyiapkan rencana tanggap darurat atau kontijensi.
Karena, lanjut dia, apabila hal tersebut terjadi maka akan menutup akses jalanan menuju venue.
Dengan demikian, kata dia, harus diantisipasi sejak awal.
Tak hanya demonstrasi dari masyarakat maupun mahasiswa sebagai proyeksi ancaman, kata Yudo, tetapi bencana alam seperti gempa bumi dan hewan peliharaan yang terbiasa berkeliaran di jalanan pun harus diantisipasi apabila terjadi di sekitar venue acara.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat dalam rangka rencana pengamanan pada kegiatan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (10/4/2023).
Baca juga: Jelang KTT ASEAN ke-42, Menhub Cek Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi di Labuan Bajo
“Bencana alam gempa bumi tidak bisa kita prediksi akan terjadi atau tidak, namun harus mengantisipasinya, bagaimana rencana tanggap darurat atau kontijensinya," kata Yudo dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (11/4/2023).
"Selain itu juga hewan peliharaan masyarakat seperti sapi atau kambing yang biasa berada di jalanan, agar diantisipasi tidak berada di jalan selama acara berlangsung, karena dapat menutup jalanan akses menuju venue," sambung dia.
Dalam kesempatan tersebut, Yudo menerima paparan tentang seluruh rencana kesiapan dari masing-masing Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) yang tergabung dalam Komando Gabungan Terpadu Pengamanan Very Very Important Person (Kogabpadpam VVIP) KTT ke-42 ASEAN.
Perhelatan itu rencananya akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pertengahan bulan Mei mendatang.
Diperkirakan, kegiatan tersebut akan dihadiri sebanyak 1.000 sampai 1.500 orang delegasi.