Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadinya berbagai bencana alam akhir-akhir ini dan juga peristiwa sosial terkait pertambangan, seorang pegiat sosial Saiful Halim menggagas gerakan Membaiki Banua.
"Masalah yang ada Kalimantan Selatan, rasanya harus diselesaikan bersama. Dari persoalan kerusakan alam, hingga masalah sosial yang terjadi akhir-akhir ini perlu menjadi kepedulian kita besama," ujar Alumni ITB ini dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).
Beberapa waktu lalu, beberapa wilayah Kalimantan Selatan dilanda banjir dan terjadi pembunuhan terhadap seorang lansia terkait sengketa tanah tambang yang kemudian viral di media sosial.
Saiful Halim yang pernah menjadi profesional salah satu perusahaan pertambangan di Kalimantan Selatan ini menguraikan, Mambaiki Banua adalah inisiatif gerakan sosial yang murni muncul dari aspirasi akar rumput masyarakat Kalimantan Selatan.
Baca juga: Sumiran Pria Lulusan SMP di Tanah Laut Kalsel Ciptakan Detektor Banjir Empat Bahasa
Pria kelahiran Tanah Bumbu ini menyebut, Mambaiki Banua bisa dimulai dengan hal-hal sederhana.
Seperti mengapresiasi nilai-nilai kebaikan yang mulai langka, yang muncul secara tak terduga di masyarakat.
"Kita harus memberikan respek kepada warga Banua yang masih memelihara nilai kejujuran, kemanusiaan dan kepedulian pada sesama masyarakat. InsyaAllah gerakan ini akan terus bergulir, " urai pria yang kini aktif sebagai pengurus Wakaf Masjid Salman ITB Bandung ini.
Ke depan, gerakan ini menurut Saiful Halim akan mengadakan beberapa kegiatan bersama masyarakat, untuk makin menyebarkan gagasan Mambaiki Banua.
Dari kegiatan lomba ide gagasan online Anak Muda Mambaiki Banua, hingga sosialisasi nilai-nilai positif di media sosial.