TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan barang bukti uang sejumlah ratusan juta rupiah terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta dan Semarang.
Tak hanya dalam rupiah, KPK turut mengamankan mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan hal itu, Selasa (11/4/2023).
"Iya, tim KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam kegiatan tangkap tangan dimaksud."
"Uang uang diamankan sebagai bukti dalam bentuk rupiah dan mata uang asing," kata Ali Fikri.
Hanya saja, Ali belum menyampaikan nominal pasti uang yang diamankan.
Pasalnya, kata dia, saat ini masih dalam tahap penghitungan.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, tak hanya uang tunai, KPK juga mengamankan barang bukti duit dalam ATM.
"BB (barang bukti) uang sementara kurang lebih Rp350 juta, serta ATM berisi sekitar 300 juta, uang sebesar Rp900 juta untuk PPK Makasar dan 20.000 dolar AS untuk pihak lain," kata sumber.
OTT ini berkaitan dengan kasus dugaan suap dari pihak swasta kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Jawa Tengah terkait paket pekerjaan tender track layout (Tlo) Stasiun Tegal.
Di Semarang, KPK menangkap Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Putu Sumarjaya; Ani, Yanto, dan Yuni selaku Bendahara Balai Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Jawa Tengah.
Sementara, di Jakarta, KPK mencokok sejumlah pihak lainnya yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pihak swasta.
Mereka yakni atas nama Muhamad dan Dion selaku unsur swasta; serta Fadly selaku PPK proyek pekerjaan perkeretapian.
KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan dalam OTT kali ini.(Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)