Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta operator jalan tol untuk menambah rambu atau peringatan untuk beristirahat bagi para pengendara.
Hal tersebut diungkapkan Muhadjir Effendy saat melakukan peninjauan kesiapan penerimaan arus mudik lebaran di Madiun, Jawa Timur.
Baca juga: Simak, Lima Kiat Cermat Atur Dana THR untuk Mudik Hari Raya Idulfitri
Menurutnya, angka kecelakaan akibat mengantuk dan kelelahan di Jawa Timur terbilang tinggi, karena merupakan ruas terjauh yang ditempuh pemudik.
"Itu diperkirakan karena kelelahan, perjalanan jauh dan memaksakan terus. Karena kelelahan dan ngantuk menyebabkan kecelakaan. Karena itu saya menyarankan supaya ada peringatan berupa pengumuman atau tulisan imbauan untuk beristirahat," ujar Muhadjir.
Dia juga meminta para pengendara bila merasa ngantuk dan kelelahan supaya tidak memaksakan diri.
Menurutnya, berhenti sejenak bisa dilakukan di rest area ataupun di pos terpadu kepolisian untuk menyegarkan badan sejenak.
"Kalau ngantuk jangan dipaksakan, supaya istirahat. Dan tidak harus di rest area, misalnya ada pos terpadu yang dikelola pihak kepolisian bisa menjadi tempat break sebentar sebelum melanjutkan perjalanan," ungkap Muhadjir.
Baca juga: Kementerian BUMN Lepas 15 Ribu Peserta Mudik Bersama BUMN 2023 Moda Kereta Api
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi ada peningkatan mobilisasi masyarakat pada arus Lebaran mencapai 47 persen dari tahun lalu.
Kemenhub memprediksi akan ada 123 juta orang yang mudik pada Lebaran tahun 2023.
Sedangkan khusus di Jabodetabek, kenaikan pemudik diprediksi naik 4 juta atau 27 persen pemudik dari semula 14 juta ke 18 juta.
Kemudian berdasarkan riset lonjakan pemudik tahun ini, ada sebanyak 22 persen akan menggunakan kendaraan mobil pribadi, dan 20 persen sepeda motor.
Sisanya memanfaatkan transportasi massal seperti bus, kereta api, pesawat dan kapal.