News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Partai Politik Diminta Tak Anggap Remeh Capres-Cawapres Versi Publik

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengingatkan partai politik untuk tidak menganggap remeh nama-nama yang muncul jelang kontestasi pesta demokrasi 2024 versi pilihan masyarakat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski pencalonan Presiden dan Wakil Presiden berada di tangan partai politik, namun aspirasi publik tidak boleh diabaikan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengingatkan partai politik untuk tidak menganggap remeh nama-nama yang muncul jelang kontestasi pesta demokrasi 2024 versi pilihan masyarakat.

Menurut Burhanuddin, munculnya nama-nama tersebut dapat dilihat dari temuan lembaga-lembaga survei yang kredibel.

“Kenapa, karena nama-nama yang muncul dari temuan survei itulah yang mendapatkan dukungan publik secara luas,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20’ secara virtual, Rabu (19/4/2023).

Temuan terbaru Indikator terkait kontestasi Pemilihan Presiden 2024, misalnya, dukungan masyarakat lebih mengarah kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca juga: Mahfud MD Bongkar Alasan Tak Kecewa saat Batal Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Menurut Burhanuddin, dukungan untuk Prabowo kini mencapai 32,7 persen.

“Posisi kedua kini ditempati Ganjar Pranowo dengan 27,9 persen, menyusul Anies Baswedan dengan 22,2 persen,” ungkap Burhanuddin.

Sementara dalam bursa calon wakil presiden, selain Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno, nama Erick Thohir juga semakin menguat.

Baca juga: PDIP Sebut Kerja Sama Parpol Pengusung Jokowi Jadi Modal Tentukan Figur Capres di Pilpres 2024

Dukungan terhadap Erick Thohir pada simulasi calon wakil presiden, tampak sangat kuat dipengaruhi oleh evaluasi kinerjanya terkait dengan isu Piala Dunia U-20.

“Bila itu (nama-nama versi publik) diabaikan partai politik, tidak didengar, maka partai makin tidak dipercaya publik karena tak mampu menangkap aspirasi rakyat melalui temuan-temuan survei akademik,” kata Burhanuddin.

Di sisi lain, Burhanuddin membenarkan jika partai memiliki hak konstitusi untuk mengusung atau mendukung calon presiden dan wakilnya.

Namun, Burhanuddin mengingatkan, tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik selama ini selalu rendah jika dibandingkan lembaga lain.

“Sebab itu, nama-nama yang muncul dari survei sebagai bentuk aspirasi dan dukungan publik harus menjadi konsen dan perhatian partai politik,” kata Burhanuddin.

Adapun survei Indikator dilakukan dalam rentang 8 sampai 13 April 2023, dengan melibatkan 1.212 responden. Margin of error' sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel yakni 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini