TRIBUNNEWS.COM - Prajurit TNI yang gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Nduga, Papua, bertambah menjadi empat orang.
Empat prajurit TNI tersebut sebelumnya dinyatakan hilang pasca-kontak tembak pada Sabtu (15/4/2023).
Informasi tersebut disampaikan Kapendam XVII/Cenderwasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.
"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI," kata Herman, Rabu (19/4/2023) malam, dikutip dari TribunPapua.com.
Herman mengatakan, empat prajurit yang ditemukan tewas tersebut termasuk Pratu Miftahul Arifin.
"Termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia."
Empat prajurit yang ditemukan itu, kata Herman, atas nama Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S.
Mereka ditemukan meninggal dunia dan kini berhasil dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika.
Jenazah dievakuasi pada Rabu (19/4/2023) malam sekira pukul 18.45 WIT di heliped Lanud Yohanis Kapiyau Timika.
"Saat ini keempat prajurit yang gugur tesebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kabupaten Mimika," ujarnya.
Aparat gabungan TNI-Polri juga diketahui telah berhasil mengevakuasi 16 prajurit selamat.
Sehingga total prajurit TNI yang berhasil dievakuasi berjumlah 20 orang, empat diantaranya meninggal dunia.
Pratu Miftahul Arifin Jatuh ke Jurang 15 meter
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut satu prajurit gugur atas nama Pratu Miftahul Arifin tewas ditembak KKB hingga jatuh ke jurang sedalam 15 meter.