Tetapi juga lebih dari itu yakni berbuat baik terhadap orang yang pernah melakukan kesalahan kepadanya.
4. Menjaga kesucian diri
Pelaksanaan Halal Bihalal penting untuk menjaga kesucian diri kita dari dosa dengan sesama manusia, di samping dosa dengan Allah SWT.
Mengutip dari laman UIN Jakarta, dosa kepada Allah SWT akan lebih mudah dihapus-Nya daripada dosa dengan manusia.
Hal itu karena meminta maaf atau bertaubat kepada Allah kemungkinan diterimanya jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan meminta maaf kepada manusia.
Karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, sedangkan manusia sifatnya tidak demikian.
Terkadang masih tidak mau memaafkan atau pendendam, manusia punya sifat-sifat buruk, sedangkan Allah tidak punya sifat buruk.
Selain itu, meminta maaf kepada manusia hanya berlaku selama manusia itu hidup di dunia.
Maka dapat dengan cara saling berjumpa atau saling berhalal bi halal.
Sedangkan meminta maaf kepada Tuhan bisa terjadi setelah manusia mati atau ketika ia di akhirat nanti.
Baca juga: Erick Thohir Perintahkan Lingkungan BUMN Tak Boleh Gelar Halal Bihalal
5. Melakukan Kebaikan Bersama
Makna Halal Bihalal dapat diartikan untuk saling melepaskan, menguraikan, mencairkan, atau menormalkan.
Hal ini sejalan dengan hadis Nabi riwayat Buchori dan Muslim yang tidak membolehkan memutuskan tali silaturahmi melebihi tiga hari.
Serta hendaknya segera mencairkannya dengan ucapan salam atau damai.