TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perhubungan(Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan kepada masyarakat untuk tidak menyikapi secara berlebihan terhadap kasus covid yang sedang menanjak.
Hal itu dikatakan Budi Karya saat melakukan peninjauan ke Pelabuhan Bakauheni Lampung bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi, jelang puncak arus balik gelombang kedua, Jumat (28/4/2023).
"Saya juga mendengar bahwa covid sedikit menanjak, oleh karenanya protokol kesehatan dijalankan, menggunakan masker, cuci tangan dan sebagainya," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat.
"Walaupun jangan disikapi secara berlebihan," imbuhnya.
Sementara itu, Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mendorong pemerintah untuk kembali melakukan vaksinasi lengkap dan booster pertama sampai kedua.
Hal itu untuk merespons terus meningkatnya kasus Covid-19 terutama varian Arcturus.
"Harus kembali menggalakkan vaksinasi booster kedua, yang sekarang sudah tidak banyak dibicarakan lagi," kata Prof Tjandra dalam pernyatannya yang diterima Tribun, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: Kasus Covid-19 Lampaui 1.000 Usai Lebaran, Pemerintah Diminta Kembali Gelar Vaksinasi Massal
Dia mengatakan, pakar University of Tokyo menyebut Arcturus lebih menular 1,17 sampai 1,27 kali dari varian yang ada sebelumnya, Kraken.
Prof Tjandra juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
"Pakai masker di ruang tertutup dan kerumunan, melakukan vaksinasi booster," kata Tjandra.
Tjandra juga meminta meningkatkan jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sehingga bisa diketahui pola varian yang ada, termasuk mendeteksi ada tidaknya varian baru.
Sementara itu Epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr Windhu Purnomo pun meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Di tempat umum yang ramai, tempat ibadah, dan transportasi umum, tetap pakai masker.
"Kemudian lengkapi vaksinasi kita, terutama untuk usia 18 tahun ke atas. Dengan booster paling tidak booster pertama. Kalau kita sudah booster pertama, dan sudah waktunya booster kedua, ya kita vaksinasi booster kedua," ujar Windhu.
Sementara itu pemerintah telah melakukan langkah antisipasi terhadap lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran melalui layanan rumah sakit dengan mempersiapkan ruang rawat untuk pasien Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis RSPI Sulianti Saroso, dr. Rosa Marlina.
"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meningkatkan layanan kesehatannya. Jadi untuk rumah sakit, dianjurkan untuk mempersiapkan ruangan perawatan pasien covid-19," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Kamis (27/4/2023).
Rosa mengatakan, pelayanan rawat inap untuk layanan Covid-19 yang tadinya ditutup, kini dibuka kembali.
Beberapa ruangan rawat inap di rumah sakit untuk layanan Covid-19 dibuka untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
"Jadi setiap rumah sakit, kalau dulu banyak yang layanan covid-19 nya, pelayanan rawat inap sudah ditutup. Sekarang harus disiap siagakan untuk persiapan jika ada lonjakan kasus yang meningkat," paparnya lagi.
Dia mengatakan, RSPI Sulianti Saroso juga telah menambah ruang rawat Covid-19, biasanya di RSPI Sulianti Saroso memiliki dua ruangan untuk rawat Covid-19.
"Satu ruang rawat biasa dan satu ruangan ICU," ujarnya.
"Sekarang kami sudah membuka lima ruangan untuk persiapan lonjakan kasus Covid-19 ini. Lima ruangan itu, empat sudah terisi penuh, hingga satu ruangan lagi untuk persiapan kalau kasusnya bertambah," jelas dr Rosa.
(Tribunnews.com Abdillah Awang, Dewi Agustina, Aisyah Nursyamsi)