Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyambut Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Sudan dari Jeddah menuju Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia Nomor penerbangan GA 991 di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (28/4/2023).
Dalam kesempatan tersebut Yudo berharap proses evakuasi dua sorti selanjutnya dapat berjalan lancar.
Baca juga: Garuda Indonesia Operasikan Penerbangan Evakuasi 358 WNI dari Sudan
Ia menyampaikan di dalam evakuasi perlu melihat situasi di lokasi mengingat pangkalan udara merupakan pangkalan strategis yang dalam perang biasanya akan menjadi salah satu lokasi yang diperebutkan.
Sehingga, kata dia, proses evakuasi juga harus menunggu jadwal saat aman dan pengaturan jadwal penerbangan dengan negara-negara lain.
Penjemputan WNI di Sudan tersebut, kata dia, merupakan salah satu tugas pokok yang diemban TNI untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan di manapun mereka berada.
"Semoga kita bisa mengevakuasi dua sorti lagi dan hari ini mudah mudahan 115 orang bisa kelar dan semuanya berjalan lancar serta bisa kembali ke Indonesia dengan selamat," kata Yudo dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Jumat (28/4/2023).
Pada sorti pertama, jumlah WNI yang berhasil dievakuasi sebanyak 385 orang.
Baca juga: Pertempuran antara Tentara Sudan dan RSF Berlanjut, meski Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata
Mereka terdiri dari 137 laki-laki, dan 248 perempuan di mana 43 di antaranya anak-anak.
Pada kesempatan penjemputan tersebut Yudo bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi hadir di Bandara Soetta.
Direncanakan masih ada dua sorti berikutnya dalam evakuasi WNI.
Baca juga: WNI dari Sudan Ditempatkan Sementara Lima Hari di Asrama Haji Pondok Gede
Rencananya sorti kedua berangkat dari Jeddah pada 29 April 2023 dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Selanjutnya, sorti ketiga direncanakan pada 30 April 2023 dengan pemberangkatan menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737-400.