Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkst kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei yang dilakukan pada periode 11-17 April 2023 itu mencatatkan mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Baca juga: Survei Poltracking: 74,7 Persen Publik Puas Atas Kinerja Pemerintahan Jokowi di Bulan April
“Di April 2023, 11-17, yang mengatakan sangat puas dan cukup puas dalam 4 skala itu mencapai 78,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Minggu (30/4/2023).
Secara rinci angka tersebut didapat dari perhitungan sebanyak 15,8 persen publik mengaku sangat puas dan 62,7 persen cukup puas.
Baca juga: Presiden Jokowi akan Kembali Kunjungi IKN, Kali Ini Boyong Investor
Sementara sebanyak 20 persen publik tidak puas terhadap kinerja orang nomor satu di RI ini.
Rinciannya, 19,2 persen kurang puas dan 1,1 persen tidak puas sama sekali. Sementara 1,3 persen publik memilih tidak tahu/tidak menjawab.
Burhanuddin mengatakan bahwa angka ini merupakan capaian tertinggi Presiden Jokowi dalam tingkat kepuasan publik.
Hal ini, sambung dia, juga berdasarkan catatan survei Indikator Politik Indonesia dalam 9 tahun terakhir, khususnya pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
“Dulu kami punya survei sejak masa Ibu Mega. Tapi kita coba bandingkan 9 tahun terakhir. Kali ini, ini adalah rekor tertinggi, approval Presiden Jokowi,” ujar Burhanuddin.
Baca juga: Bertemu Jokowi Selama 2 Jam, Sandiaga Akui Bahas soal Politik
Padahal, kata dia, Jokowi pernah berada di angka 40 persen dalam tingkat kepuasan publik.
“Saat itu saya ingat betul kalau Presiden Jokowi maju di pilpres, dia pasti kalah.”
“Tapi sepertinya Pak jokowi belajar dari tahun sebelumnya terutama di 2015, pada saat approval rating pak Jokowi 40,7 persen saat itu, itu inflasi 8,3 persen,” tuturnya.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menilah ketika survei dilakukan.
Penarikan sample menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah sample adalah sebanyak 1.220 orang.
Baca juga: Bertolak ke Solo, Presiden Jokowi dan Keluarga Tinggalkan Labuan Bajo
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional dan toleransi kesalahan atau margin of error (MOE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih telah diwawancarai dengan tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.