Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Perempuan Partai Buruh, Jumisih, menegaskan partainya tidak akan mendukung calon presiden yang berasal dari partai pengusung Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Hal tersebut diungkapkan oleh Jumisih dalam orasinya pada May Day Fiesta 2023 Peringatan Hari Buruh Internasional di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Baca juga: Demo May Day 2023, Buruh Bawa Replika Patung Manusia Berkepala Tikus Gendut BerdasiĀ
Dirinya meminta massa Partai Buruh untuk mewaspadai gerakan dari capres dan cawapres yang meminta dukungan para buruh.
"Kita akan memasuki tahun politik. Hati-hati pada tahun politik. banyak capres dan cawapres yang akan sowan ke Partai Buruh," ujar Jumisih.
Jumisih meminta agar massa Partai Buruh untuk tidak memberikan pilihan kepada capres dan cawapres yang mendukung UU Cipta Kerja.
Baca juga: Presiden KSPN Tuding 3 Perusahaan Tambang di Sulawesi Langgar K3: Buruh Dipekerjakan Tak Manusiawi
Menurut Jumisih, penolakan harus diberikan kepada massa Partai Buruh yang partainya menggulirkan UU Cipta Kerja.
"Posisi kita adalah tidak akan memberikan hak suara kita kepada capres dan cawapres yang dia mengeluarkan UU Cipta Kerja," tutur Jumisih.
"Tidak kita berikan ke capres cawapres yang partainya menggulirkan UU Cipta Kerja," tambah Jumisih.
Seperti diketahui, ribuan massa Partai Buruh memadati Istora Senayan, Jakarta, pada May Day Fiesta 2023 Peringatan Hari Buruh Internasional di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023).