"Kedisiplinan di SD Xaverius merupakan nilai yang tidak dapat ditawar. Seluruhnya baik guru, murid, pengurus sekolah akan memegang teguh kedisiplinan tersebut.“ ujar Martha Susanti Adwiyani, lulusan SD Xaverius tahun 1967. Martha Susanti masuk ke SD Xaverius Pringsewu, Lampung pada tahun 1963 dan merupakan murid pindahan dari SD St Yoseph Lahat, Sumatera Selatan.
"Meski hanya mengenyam tiga tahun pendidikan, saya melihat bahwa selain disiplin, para gurunya sepertinya memang memiliki latar belakang paedagogi – ilmu mendidik. Dan saya melihat ketika diajar oleh Pak Ratum pada kelas 5 dan kelas 6 SD. Beliau sangat teliti, sangat perhatian, dan sekaligus sangat melihat kondisi anak didiknya. Jika ada anak yang membutuhkan perhatian, Pak Ratum tidak akan segan-segan ke rumah murid,” ujar Martha Susanti.
Baginya, murid SD itu harus didorong untuk mau belajar, mau mendengar dan mau mengingat. Dan nilai itu ada pada Pak Ratum yang mempunyai keahlian mendorong para murid mau belajar, mendengar dan mengingat.
Belajar di SD itu, bagi Martha Susanti, adalah kecereiaan, kegembiraan dan tantangan. Dan itu tidak dimiliki sistem pendidikan sekarang yang lebih banyak memasukan begitu banyak beban kepada murid tanpa memperhatikan nilai psikolagi anak.