News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SD Xaverius Pringsewu Lampung Menuju Satu Abad, Reuni Agung 19-20 Mei 2023 

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kolase foto MENJELANG SATU ABAD SD XAVERIUS, LAMPUNG - Sr M. Yovita FSGM (Kepala Sekolah) dan Harry H Limaran (Ketua Alumni SD Xaverius) dan PARA SUSTER FSGM - Pendiri SD Xaverius Pringsewu, Lampung, yang diawali dengan kedatangan empat Suster missionaris dari Jerman pada 1932.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sekolah Dasar Xaverius Pringsewu, Lampung yang saat ini bernama SD Fransiskus berusia 91 tahun.

Menuju satu abad usianya, sekolah ini memantapkan diri sebagai lembaga pendidikan yang menanamkan kecerdasan dan kepribadian (karakter) kepada anak didiknya.

Dalam dinamika perubahan yang sangat cepat karena dipicu perkembangan teknologi komunikasi dan informatika, anak didik yang masih bertumbuh membutuhkan kecerdasan tetapi sekaligus kepribadi yang berkarakter.

Untuk memeringati hari jadinya, berbagai acara digelar dan puncak perayaan akan dilaksanakan pada 19 Mei 2023 untuk Reuni Agung dan 20 Mei 2023 untuk Perayaan Jubilium.

Demikian ditegaskan oleh Sr M Yovita FSGM selaku Kepala Sekolah SD Fransiskus dan Ketua Alumni SD Xaverius Fransiskus Pringsewu, Harry H Limaran (Lulus 1974) kepada media pada Minggu (30/04/2023).

Baca juga: Fakta-fakta Penyerangan di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Nigeria

Perayaan ini mengambil tema“ Satu Tekat Seribu Giat Membangun Pendidikan Lebih Maju di Era Milenial “. Keduanya sepakat untuk membawa Utamakan Cinta Kasih Agar Menjadi Berkah Bagi Sesama sebagai spirit yang harus dibawa oleh setiap alumnusnya di manapun berada.

Pada awalnya, sekolah katolik ini didirikan pada tanggal 11 Juli 1932 oleh Sr. Engelmunda dengan nama sekolah HIS St. Beda School di Pringamba, Pringsewu. Sr Engelmunda adalah satu dari empat misionaris pertama Suster-suster Kongregasi Fransiskan dari St. Georgeus Martir Thuine dari Jerman.

Keempat suster itu datang pada 4 Juni 1932 dengan tujuan membantu karya misi di bidang pendidikan memberikan perhatian dan membantu kebutuhan anak2 dari transmigran Jawa di Pringsewu dan sekitarnya.

Pada jaman itu, banyak transmigran Jawa yang berpindah ke daerah Pringsewu Lampung untuk dipekerjakan pada kebun-kebun milik Belanda.

Murid pertama berjumlah 35 orang yang berusia antara 4 sampai 16 tahun. Nama St Beda diambil dari nama Sr Maria Beda, Mother General (pimpinan) Kongregasi Suster-suster Fransiskan di Thuine, Jerman.

Hingga 1 Agustus 1946, sekolah belum menetap dan masih berpindah-pindah dan secara administrative berada dalam naungan Yayasan Xaverius Palembang. Gedung sekolah mulai didirikan secara permanen pada tahun 1951 dengan Pawit Padmowihardjo sebagai Kepala Sekolah.

Dari Yayasan Xaverius Palembang, sekolah ini kemudian bergabung dengan Yayasan Xaverius Tanjungkarang pada 4 Februari 1984. Empat tahun kemudian yakni 1988, sekolah ini dikelola oleh Yayasan Xaverius Pringsewu, Lampung.

Baca juga: Dilaporkan Hilang 20 Hari, Bendahara Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu Lampung Ditemukan di Jakarta

Seiring dengan perkembangan karya Tarekat Suster – Suster Fransiskan dari St. Georgeus Martir Thuine, mulai 1 Juli 1997, SD Xaverius berganti nama SD Fransiskus (Asisi) di bawah Yayasan Dwi Bakti Pringsewu.

“Oleh karena itu, jika dilihat dari kelahiran SD Xaverius, kami berusia 91 tahun. Tetapi jika dilihat dari nama Fransiskus, kami merayakan Jubelium dan perayaan ini sebagai awalan Menyongsong Satu Abad 1932 – 2032. Dan thema yang diusung adalah Satu Tekat Seribu Giat Membangun Pendidikan Lebih Maju di Era Milenial,” ujar Sr Yovita.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini