TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Priboemi, Heikal Safar menjelaskan soal pentingnya keberadaan gerakan bersama warga di Indonesia yang kaya dengan limpahan sumber daya alam.
Hal itu kata dia seperti dalam ungkapan sastra Jawa, 'negoro Indonesia gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto rahajo'.
Sebagaimana ungkapan tersebut, Heikal mengatakan bahwa gerakan Priboemi lahir dari dorongan semangat nasionalisme dan cinta terhadap tanah air dengan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, untuk dipergunakan sebesar-besarnya demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.
Gerakan Priboemi ini pun kata dia telah sesuai dengan konstitusi dasar negara Pancasila dan tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 dan Pasal 28E ayat (3) yakni kebebasan berpendapat dan berekspresi.
"Bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat," kata Heikal di kantornya Jalan Raya Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu (3/5/2023).
Heikal Safar menyebutkan gerakan Priboemi ini menginginkan pesta demokrasi di 2024 berjalan dengan lancar, aman dan damai.
"Oleh karena itu di setiap kesempatan memang selalu membicarakan politik yang aman, damai dan komitmen demi memajukan, menyejahterakan serta menjaga kesatuan dan Persatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) harga mati," sambungnya.
Lebih lanjut, Heikal menjelaskan gerakan Priboemi adalah simbol pergerakan dan perjuangan bagi rakyat kecil dan miskin di Indonesia yang dalam menanggung beban kehidupannya makin berat hingga terpinggirkan.
Dia berharap masyarakat Indonesia termotivasi untuk bangkit membangun kemandirian sebagai bangsa Indonesia di dalam pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam lainnya agar tidak dikuasai oleh segelintir orang yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.
Ia berharap masyarakat Indonesia termotivasi untuk bangkit membangun kemandirian sebagai bangsa Indonesia di dalam pengelolaan bumi, air dan kekayaan alam yang melimpah di Tanah Air.
Baca juga: Pemprov Sultra Dukung Indonesias FoLU Net Sink 2030 untuk Lestarikan Hutan dan Sumber Daya Alam
Sebab menurutnya, gerakan Priboemi ini dibutuhkan rakyat kecil dan miskin untuk melawan ketidakadilan, tentunya dengan cara-cara yang elegan sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia ini, dengan dilengkapi ilmu pengetahuan di segala bidang.
"Tentunya saya selaku Ketum Priboemi meminta agar Presiden RI, menteri - menteri, Panglima TNI, Kapolri bersama - sama Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI agar menggunakan dan mengutamakan kepentingan kehidupan rakyat miskin dan kaum tertindas," pungkasnya.