Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan anggota hingga kader organisasi tersebut agar tidak menggunakan simbol atau atribut organisasi pada Pemilu 2024.
Hal itu sebagaimana khittah atau pedoman Muhammadiyah yang telah dipegang teguh selam organisasi ini berdiri.
Menurutnya, perpolitikan merupakan urusan masing-masing individu, khususnya di internal Muhammadiyah.
“Yang kami tekankan, dukung mendukung atau tolak menolak biar itu menjadi urusan pribadi bapak ibu dan saudara sekalian.”
“Jangan membawa-bawa simbol organisasi, apalagi organisasinya, simbolnya aja tidak boleh,” kata Haedar Nashir dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Sekretaris Umum PP Muhammadiyah: Iptek jadi Unsur Penting untuk Beribadah Secara Sempurna
Di sisi lain, ia memahami bahwa anggota Muhammadiyah memiliki pilihan terkait Pemilu 2024. Sehingga, wajar saja jika tiap-tiap anggota organisasi itu memiliki pilihan yang berbeda.
Namun demikian, Haedar menegaskan Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis.
“Kami tidak akan masuk ke arena itu, tetapi tetap saja mesti berkeadaban,” tuturnya.
Haedar menegaskan, kepada anggota dan keluarga Muhammadiyah untuk tetap menjadi petugas Muhammadiyah dan jangan menjadi petugas partai di Muhammadiyah.
“Beda kalau membawa misi Muhammadiyah. Kalau membawa misi Muhammadiyah keluar itu artinya Muhammadiyah yang menyinari, artinya kader itu membawa misi Muhammadiyah, bukan sebaliknya,” tegas Haedar.
Haedar menjelaskan, pesan ini bukan mengartikan kelompok Muhammadiyah anti-pemilu atau politik.
Ia justru mendorong agar anggota Muhammadiyah bisa ikut mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut dengan tidak golput.
“Kita seluruh warga Muhammadiyah gunakan hak pilihnya dan teruslah kita menjaga marwah Muhammadiyah, garis Muhammadiyah dan ketulusan kita mengemban misi dakwah dan tajdid yang mencerdaskan, memberdayakan, dan memajukan umat,” katanya.
“Kita harus tetap bahwa Muhammadiyah ikut berparitisipasi mensukseskan Pemilu 14 Februari berlangsung sesuai jadwal tanpa perubahan,” lanjut Haedar.