TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat menceritakan momen ketika bertemu dengan Ketua DPD sekaligus Gubernur Maluku Murad Ismail di Jakarta.
Diketahui, Murad dicopot dari jabatan sebagai Ketua DPD PDIP Maluku ketika sempat dimintai klarifikasi terkait kepindahan sang istri ke PAN.
Djarot pun bercerita diberi surat penugasan dari PDIP untuk melakukan klarifikasi terhadap Murad terkait istrinya yang pada saat itu disebut berpindah ke PAN demi maju Pileg 2024.
Kemudian, Murad pun dipanggil ke Jakarta untuk melakukan klarifikasi.
Namun, saat bertemu, Djarot menyebut Murad justru marah-marah hingga memukul meja.
Baca juga: PDIP Sebut Murad Ismail Sebagai Sosok Arogan dan Emosional
Kemarahan Murad itu, kata Djarot, disebabkan istrinya telah melanggar peraturan partai terkait dilarangnya suami-istri menjadi anggota partai politik (parpol) yang berbeda.
"Begitu beliau dipanggil, hadir, beliau marah-marah dengan emosi yang sangat tinggi. Yang intinya menolak berbagai macam aturan peraturan partai. Ketika kita tunjukkan peraturan partai nomor 25 A, salah satu pasalnya melarang suami-istri beda partai."
"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja. Beliau tidak mau menerima penjelasan dari partai, saya dan Pak Komarudin," katanya di Gedung KPU, Kamis (11/5/2023) yang ditayangkan di YouTube Tribunnews.com.
Pasca kejadian tersebut, Djarot mengungkapkan telah ada pembahasan insiden ini di rapat internal partai.
Baca juga: Fakta Pemecatan Murad Ismail dari DPP PDIP Maluku, Alasan hingga Sosok Pengganti
Adapun keputusan partai yaitu memberhentikan Murad Ismail sebagai kader PDIP.
Lalu, jabatan Ketua DPD PDIP Maluku kini diemban oleh Benhur Watubun.
Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Maluku dijabat oleh Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi, Mercy Chriesty Barends.
"Ini menunjukkan bahwa kader partai dilarang untuk tindakan-tindakan yang kurang terpuji. Kalau melakukan pada kita (sesama kader PDIP) seperti itu, bagaimana dia melakukan hal yang jauh lebih hebat dari rakyatnya," tuturnya.
Berkaca dari sikap Murad Ismail itu, Djarot meminta agar kader PDIP lain untuk tidak meniru tingkah laku serupa dan harus memberikan teladan bagi rakyat.