TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) bicara soal dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Salah satu yang dibicarakan adalah bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap publik terlalu jauh ikut campur soal koalisi partai politik di Pilpres 2024.
Awalnya, JK meminta agar Jokowi tidak terlalu jauh ikut campur soal koalisi.
Memang, JK mengatakan berbeda soal ketika petahana ikut lagi dalam kontestasi.
Dalam wawancara ini juga JK mengungkap beberapa kriteria yang layak menjadi Presiden pada 2024 mendatang.
Dari kriteria tersebut, JK menyebut Anies Baswedan lah yang paling mendekati.
Hal itu diungkapkan JK saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di kediamannya Dharmawangsa Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2023).
JK menyatakan pilihan terhadap Anies bukan lantaran faktor kedekatan tetapi juga alasan kriteria.
"Saya juga selalu bilang saya pilih karena kriteria."
"Kriterianya punya elektabilitas/integritas yang kuat."
"Kedua itu punya pengalaman."
"Ketiga punya kecerdasan karena untuk negara sebesar ini kalau diurus oleh yang tidak berpengalaman," jelas JK.
Menurut JK, Anies juga memiliki bekal pengalaman pemerintahan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mengapa waktu itu Bu Mega meminta saya mendampingi Pak Jokowi karena saya dianggap berpengalaman di pemerintahan, kriteria itu yang paling mendekati ya Anies, dia pernah sekali jadi gubernur pernah menteri, dan itu penting," tuturnya.
JK juga menyarankan agar Anies memiliki calon wakil yang memiliki elektabilitas dan membantu menjalankan roda pemerintahan, tidak hanya jadi ban serep.
Saksikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Jusuf Kalla.(*)