TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Peduli Demokrasi Provinsi Papua Pegunungan menggelar aksi demo di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Senin (15/5/2023).

Aksi demo ini mendorong supaya KPU dapat segera memilih dan melantik calon Anggota KPUD Provinsi Papua Pegunungan yang sebelumnya telah diseleksi oleh tim seleksi (timsel) KPU. 

Hal disampaikan oleh Natalis Logo, koordinator aksi saat melakukan aksi di depan Kantor KPU RI, Jakarta.

"Kami hari ini mendesak untuk nama-nama yang sudah ditetapkan dalam usulan dari timsel KPU Provinsi Pegunungan segera untuk diproses,” kata Natalis kepada awak media.

“Hari ini sudah ada di tahapan 10 besar untuk itu segera ditindaklanjuti masuk ke dalam lima besar," ujarnya.

Sebagai informasi, tim seleksi (timsel) KPU telah menetapkan 10 calon anggota KPU Provinsi Papua Pegunungan yang akan bertugas mengawal pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.

Penetapan tersebut telah melewati proses seleksi ketat sesuai peraturan. Meski begitu, hingga saat ini proses pemilihan dan pelantikan dari rekomendasi nama itu tak kunjung dilakukan. 

Padahal, lanjut Natalis, berdasarkan jadwal KPU, pada tanggal 28 Mei sudah harus dilakukan pengambilan sumpah janji untuk lima Anggota Papua Pegunungan.

Natalis bahkan menambahkan, pihaknya punya kecurigaan ihwal adanya kepentingan beberapa kelompok orang sehingga proses penunjukkan dan pelantikan.

"Kecurigaan kami ada kepentingan satu dua orang sehingga ini bisa lambat. Sesuai dengan prinsip KPU itu independen dan melihat yang benar serta proses ini harus dijalankan secepatnya," tuturnya.

Baca juga: Bekerja Independen, Kinerja Timsel KPU Provinsi Papua Pegunungan Diapresiasi 

Atas hal ini, demi menjaga kredibilitas dan marwah KPU yang bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), pihaknya meminta untuk segera 10 nama calon yang diajukan untuk ditetapkan.

“Kami meminta KPU RI harus profesional dan independen dalam menjalankan seluruh jadwal dan tahapan seleksi bakal calon anggota KPU Provinsi Papua Pegunungan yang telah masuk pada tahap menuju 5 besar tanpa ada intervensi dari pihak manapun,” tegasnya.