News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei SETARA Institute Ungkap Sikap Intoleransi Siswa SMA di Lima Kota Ini Sangat Tinggi

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasani, saat memaparkan hasil survei SETARA Institute mengenai Toleransi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tebet, Rabu (17/5/2023).

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei SETARA Institute menemukan, banyak siswa SMA setuju, mati karena perangi orang tak seagama akan masuk surga.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasani, saat memaparkan hasil survei SETARA Institute mengenai Toleransi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Halili mengatakan, 25,6 persen siswa SMA meyakini bahwa agama lain selain agama yang diyakininya, sesat.

Ia menuturkan, angka tersebut termasuk angka yang besar untuk isu yang sangat menunjukkan sikap intoleransi ini.

"Jadi penyesatan itu ternyata disetujui oleh 25,6 persen. Jadi saya kira ya besar 25,6 persen itu. Besar dalam konteks toleransi, more than now is too many," kata Halili, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023).

"0,1 persen itu sudah terlalu banyak. Kalau 1000 orang populasi kemudian 0,1 populasi terpapar. Kan 0,1 persen orang potensial ini bisa menghabisi yang lain, kalau ini dibiarkan dalam ruang kekerasan misalkan," sambungnya.

Temuan tersebut diperkuat dengan temuan lain, yang menyatakan bahwa tingkat siswa SMA meyakini, mati akibat memerangi orang yang tidak seagama dengannya akan masuk surga, sangat tinggi.

"Mati akibat memerangi orang yang tidak segama dengan saya akan mendapatkan surga di sisi Tuhan. Dan yang setuju itu 33,0 persen. Tinggi sekali," ucap Halili.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan SETARA Institute secara face to face interview di lima kota. Yakni, Bandung, Bogor, Surabaya, Surakarta, dan Padang.

Baca juga: Setara Institute: Mayoritas Siswa SMA Sebut Negara Barat Sebagai Ancaman Agama dan Budaya Indonesia

Survei yang dilakukan pada Januari-Maret 2023 ini menggunakan metode Purposive sampling untuk menentukan sekolah-sekolah yang dituju.

Selanjutnya, surveyor mengambil sampling dengan metode simple random sampling untuk menetapkan siswa SMA sebagai responden.

Adapun jumlah sampel sebanyak 947, dengan mengambil margin of error 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini