TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate jadi tersangka dan ditahan Kejagung atas dugaan korupsi pembangunan tower BTS pada Bakti Kominfo.
Wacana soal reshuffle kabinet pun kembali berhembus kencang.
Sejumlah pihak menyebutkan penetapan tersangka Johnny G Plate ini merupakan momen yang tepat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle menteri.
Reshuffle atau perombakan kabinet diyakini segera terjadi dan akan menjadi dasar Presiden Jokowi serta Surya Paloh berpisah.
Ditambah lagi dengan kemunculan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo di Istana Negara menemui Presiden Joko Widodo sebelum penetapan tersangka Menkominfo Johnny G Plate disebut ada kaitannya dengan isu reshuffle.
Sebelumnya isu reshuffle kabinet pada menteri asal NasDem kerap berhembus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun beberapa kali merespons soal wacana reshuffle.
Akankah moment ini dimanfaatkan Jokowi untuk mereshuffle kabinet ?
Johnny Plate Tersangka, PPP: Momentum untuk Reshuffle
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi turut angkat bicara soal Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan menara Base transceiver Station (BTS).
Awiek, sapaan akrabnya, menyebutkan kejadian penetapan tersangka ini merupakan momen yang tepat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle menteri.
Berkaca pada kasus-kasus hukum sebelumnya yang menimpa menteri kabinet, Jokowi tegas langsung melakukan reshuffle.
“Berdasarkan di setiap ada menteri yang tersangkut kasus hukum, presiden tidak pandang bulu, langsung di reshuffle. Ya ini mungkin sekaligus momentum melakukan reshuffle ya,” kata Awiek saat dihubungi, Rabu (17/5/2023).
“Kalau ada reshuffle ya misalkan, reshuffle enggak tahu, apakah hanya Menkominfo atau yang lain juga gitu, atau pengisian wakil-wakil gitu," tambahnya.