News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Satu Partai Mayoritas Caleg di Jabar Artis dan Pengusaha, Said Iqbal: Demokrasi Kita Bisa Terbajak

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu Partai Mayoritas Caleg di Jabar Artis dan Pengusaha, Said Iqbal: Demokrasi Kita Bisa Terbajak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, ada satu partai yang mayoritas calon legislatif (caleg) di dapil Jawa Barat diisi oleh kalangan artis dan pengusaha.

Ia menyebut, beberapa kota yang paling banyak terdapat caleg artis dan pengusaha dari partai tersebut, yaitu Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Said kemudian menuturkan, yang terjadi dapil tersebut bukanlah perang antar kader-kader berkualitas partai politik, tapi perang artis.

"Tapi Partai Buruh melihat ada 1 partai mayoritas artis di dapil itu. Di Jawa Barat. Di Kota Cimahi dan Kota Bandung itu bukan perang kader-kader kualitas partai, (tapi) perang artis," kata Said, dalam konferensi pers secara daring, Rabu (24/5/2023).

"Dan di Dapil Cimahi itu perang artis antar partai," ucapnya.

Said tidak menyebutkan partai mana yang dimaksudnya itu.

Meski demikian, menurut Said, demokrasi Indonesia bisa terbajak dengan fenomena ini.

Sebab, jelasnya, artis merupakan pekerja seni yang harus mengikuti terlebih dahulu pengkaderan dan pendidikan politik partai dari jauh-jauh hari.

"Enggak bisa tiga atau empat kali pertemuan," ujarnya.

Selain artis, Said juga menyebut, terjadi perang pengusaha di dapil Jawa Barat.

"Mau jadi apa Negara ini kalau anggota DPR-nya 67 persen pengusaha. Hampir 5 persen sampai 10 persen artis. Kader-kader partai hilang," tegas Said.

Hal ini, tegas Said, membahayakan demokrasi Indonesia, karena tokoh-tokoh tersebut menurutnya tidak memberikan masukan apapun saat duduk di kursi DPR.

Baca juga: Giring Maju Caleg PSI dari Dapil Jawa Barat 1, Ade Armando Dapil DKI 2

"Faktanya uang yang berkuasa. Dan tokoh-tokoh tertentu yang enggak pernah aktif dalam gerakan politik tiba-tiba tampil, dan ketika masuk DPR tidak memberikan masukan apa-apa. Tidak memberikan suara apa-apa. Pak turut dan Bu turut. Bahaya demokrasi kita," kata Said.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini