TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menghadiri acara Penguatan Politik Kiai Bersama PKB di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (14/11/2024).
Ma'ruf Amin dalam pidatonya berpesan kepada semua kader PKB tentang gerakan politik kiai sebagai prinsip dasar yang membedakan PKB dengan partai-partai lainnya.
Menurutnya, penting bagi kader PKB menanamkan prinsip dan nilai politik kiai dalam setiap gerakan yang dilakukan.
“PKB itu partai politik, tapi tidak seperti partai lain. Hal itu sudah disebutkan dalam Mabda Siasi-nya bahwa sejak didirikan berprinsip pada gerakan politik kiai," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin juga menegaskan nilai lebih yang membuat PKB berbeda dengan yang lain adalah tujuan besar yang dimiliki untuk menjaga Maqashid Syariah.
Yaitu dengan tujuan utama hifdzu addiin (menjaga agama), hifdzu annafsi (menjaga jiwa), hifdzu al aqli (menjaga akal), hifdzu an-nasli (menjaga keturunan) serta hifdzu al-maal (menjaga harta).
“Bahkan, para ulama saat ini menambahkan satu yang tak kalah penting yakni hifdzu alwathani (menjaga tanah air). Sehingga dengan menjaga tanah air maka tujuan syariah lainnya akan ikut terjaga,” tegasnya.
Ma’ruf Amin juga menyampaikan pesan kepada para anggota PKB yang hadir untuk berprinsip kuat sebagai kader partai yang kaffah atau utuh.
Karena PKB sejak awal didirikannya menggunakan manhaj (jalan) kiai, manhaj Allah, dan manhaj syariah.
"Jadi, jangan sampai anggota PKB memiliki prinsip sebagian PKB, sebagian tidak. Kalau seperti itu, namanya PKB setengah-setengah,” ucap Ma’ruf Amin.
Diketahui, Ma’ruf Amin resmi ditunjuk kembali menjadi Ketua Dewan Syuro PKB pada Muktamar ke-6 PKB di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kuta Selatan, Badung, pada 25 Agustus 2024.
Baca juga: Wapres Gibran Buat Nangis Siswi SD di Tanah Toraja, Shaine Dicuekin Tak Dapat Susu, Tak Bisa Salaman
Penunjukan ini terjadi setelah adanya desakan kuat dari para ulama dan tokoh-tokoh penting di dalam partai yang meminta mantan Ketua MUI itu kembali memimpin Dewan Syuro.
Awalnya, Ma'ruf Amin ingin pensiun dari panggung politik nasional.
“Saya berniat, selepas tugas Wakil Presiden selesai Oktober nanti, saya ingin kembali ke pesantren, ngurusi santri-santri."
" Saya ingin menikmati hari tua saya, tetapi saya diminta kembali menjadi Ketua Dewan Syuro. Kalau Kiai sudah minta, itu susah nolaknya,” ungkapnya di hadapan ribuan muktamirin yang hadir saat itu.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)