Kejenuhan dan pendapatan yang hilang akibat krisis ekonomi, kata dia, membuat masyarakat mengadu nasib lewat judi online.
"Kemudahan akses, keseruan permainan, harapan mendapatkan uang cepat merupakan beberapa faktor yang menyebabkan kecanduan. Kurangnya pemahaman masyarakat akan keamanan digital mengakibatkan dampak, salah satunya mudahnya tersebar informasi data diri," jelas Rizky.
Baca juga: Webinar Literasi Digital, Ahli: Hati-Hati dalam Jual Beli Online, Ini yang Perlu Diperhatikan
Sementara itu terkait etika digital, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mataram Hartin Nur Khusnia menjelaskan alasan mengapa masyarakat harus etis dalam ruang digital.
"Dalam ruang digital kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultur, maka segala aktivitas di ruang digital harus memerlukan etika digital meliputi kesadaran, integritas kejujuran, tanggung jawab dan kebajikan," kata Hartin.
Ia pun mengakui bahwa saat ini banyak muncul konten negatif, termasuk perjudian hingga penyebaran berita bohong.
"Banyak beredarnya jenis konten negatif, berdasarkan Undang-undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) salah satunya perjudian, penyebaran berita bohong, tindakan yang harus kita lakukan yaitu dengan menganalisa, verifikasi, tidak perlu mendistribusikan konten tersebut," jelas Hartin.
Lalu News Presenter sekaligus Dosen Komunikasi, Dewi Leba, menyampaikan materi mengenai budaya digital.
Ia mengatakan bahwa pemahaman budaya digital harus bisa dimanfaatkan secara efektif pada berbagai bidang seperti pendidikan, politik, sosial dan ekonomi.
"Budaya digital dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan, memperluas jangkauan, menciptakan inovasi dan kreativitas, memperluas jaringan dan memperluas bisnis," jelas Dewi.
Namun pada budaya digital, kata dia, juga melekat sisi negatif jika tidak diikuti dengan penerapan pendidikan karakter yang baik.
"Budaya digital adalah tuntutan zaman yang harus diikuti dengan kesiapan sumber daya, kecerdasan pengguna dan literasi agar budaya digital tidak berdampak buruk pada nilai-nilai budaya yang ada," pungkas Dewi.
Hingga saat ini, Kemkominfo dan GNLD Siberkreasi terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui berbagai kegiatan literasi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Kemkominfo pun tetap menggalakkan program literasi digital ini ke seluruh pelosok negeri, hal ini dapat dilihat pada media sosial @siberkreasi maupun @literasidigitalkominfo. (*)