News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Erick Thohir Ngopeni Mantan Atlet, Wasit, dan Pelatih PSSI Sangat Diapresiasi

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erick Thohir, memberi samtutan saat penyerahan apresiasi atas pencapaian medali emas pertama kali di ajang SEA GAMES Kamboja yang dilakukan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (24/5) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Ketua umum PSSI Erick Thohir guna membentuk yayasan PSSI yang ditujukan demi membantu para pensiunan di sepak bola Indonesia dinilai Budi Setiawan pengamat sepak bola Football Institute merupakan langkah strategis dan sangat mulia.

Sebab selama ini mantan atlet, wasit dan pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Budi mengatakan masyarakat juga tidak bisa menyalahkan seluruhnya ke pemerintah.

Ini disebabkan pemerintah memiliki adanya keterbatasan anggaran.

Sebelum PSSI membuat Yayasan, lanjut Budi, ada baiknya Erick dapat memberikan pemahaman kepada atlet muda dan yang saat ini berada di puncak prestasi, untuk dapat memikirkan bahwa profesi atlet memiliki masa waktu yang pendek.

Baca juga: Survei Cawapres Populi Center: Elektabilitas Ridwan Kamil Teratas, Erick Thohir Posisi Ketiga

Menurut Budi, Erick bisa memberikan pemahaman dan informasi pasca mereka sudah memasuki masa purna bakti.

Sehingga ketika sudah memasuki masa purna bakti, mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban baik bagi PSSI maupun pemerintah.

“Memang ide Erick membuat Yayasan PSSI untuk ngopeni atlet, pelatih dan wasit sepak bola sangat bagus. Dan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan Erick untuk menunjukan bahwa PSSI tidak tutup mata terhadap nasib mantan atlet, pelatih dan wasit yang telah berjasa terhadap sepak bola Indonesia," kata Budi, Rabu (31/5/2023).

Budi mengingatkan tentunya PSSI dan pengelola kompetisi harus menyadari bahwa Indonesia tak memiliki program post atlet.

Jepang sudah memiliki program post atlet sehingga sebelum atlet tersebut memasuki masa pensiun mereka sudah mengetahui mau kemana kelak akan berkarir. Apakah menjadi pelatih atau diangkat menjadi PNS.

"Saat ini tidak banyak atlet, wasit atau pelatih yang menjadi karyawan BUMN atau PNS. Tentu ini menjadi masukan bagi Erick sebagai ketua umum PSSI,”kata Budi.

Nasib yang dialami Kurnia Meiga menurut Budi dapat dijadikan contoh nyata bahwa sampai saat ini PSSI dan pengelola kompetisi tak memiliki program post.

Memang Kurnia sudah mendapatkan bantuan dari Erick.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini