News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Isi Sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Upacara Hari Lahir Pancasila 2023

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo - Berikut isi sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dibacakan pada Upacara Hari Lahir pancasila 2023, hari ini, kamis 1 Juni 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut isi sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang dibacakan pada Upacara Hari Lahir pancasila 2023.

Tepat pada hari ini, kamis 1 Juni 2023, merupakan Hari Lahir pancasila 2023.

Teks Sambutan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo pada upacara peringatan Hari Lahir pancasila 2023 telah dibagikan melalui laman resmi Provinsi Jateng.

Berdasarkan keterangan dalam naskah sambutan Hari Lahir pancasila 2023, Ganjar berharap dengan adanya peringatan ini dapat menjadi mengetahui jati diri bangsa.

Ganjar juga mengajak semua pihak dapat bergerak optimal untuk meraih kemakmuran, serta bergotong-royong.

Berikut naskah Sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Upacara peringatan Hari Lahir pancasila 2023 yang Tribunnews kutip dari jatengprov.go.id.

Baca juga: Tak Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan, Sandiaga Uno Beri Kode Ingin Jadi Pendamping Ganjar Pranowo

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH
PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI LAHIR PANCASILA

BOYOLALI, 1 JUNI 2023

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Sejahtera untuk Kita Semua. Om

Swastiastu. Namo Buddhaya. Rahayu.

Bapak Ibu hadirin sekalian.

Alhamdulillah hari ini kita masih diberi nikmat dan kekuatan untuk melaksanakan upacara memperingati Hari Kelahiran Pancasila.

Selain Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, tonggak persatuan dan kemerdekaan Indonesia juga kita peroleh berkat
peristiwa pada 1 Juni 1945.

Yaitu disaat Presiden Pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia Ir. Soekarno memaparkan pemikirannya tentang
dasar negara, yakni Pancasila.

Tanpa Pancasila, bapak ibu hadirin sekalian, Persatuan Indonesia cuma tinggal cerita.

Karena persatuan adalah azimat paling dahsyat negeri ini.

Kita patut bersyukur pada tahun 2016 silam Presiden Jokowi telah menetapkan 1 Juni ini sebagai Hari Kelahiran Pancasila.

Karena dengan penetapan itu, kita tidak kehilangan sejarah.

Dengan mengetahui sejarah, kita semakin tahu jati diri sebagai bangsa.

Dengan semakin mengetahui jati diri, seluruh potensi untuk meraih kemakmuran, bisa dioptimalkan.

Kita bisa melihat dan merasakan sendiri buktinya.

Kita berhasil menguasai saham mayoritas Freeport.

Ekspor nikel mentah berhasil kita stop, kita juga berhasil menyetop ekspor bauksit, sebentar lagi menyusul tembaga dan timah.

Efeknya, sejak tahun 2020 negara kita selalu mengalami surplus perdagangan di atas USD 20 miliar.

Bahkan tahun 2022 kemarin, Indonesia berhasil mencetak sejarah surplus terbesar karena tembus USD 54,46 miliar. Itulah optimisme pembangunan yang lahir setelah kita mengenal dan menghargai sejarah.

Baca juga: 50 Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 Lengkap dengan Cara Bagikan di Media Sosial

Maka Bapak Ibu hadirin sekalian.

Kita patut berbangga ketika desa-desa di Jawa Tengah, khususnya desa-desa wisata mulai menggali sejarahnya masing-masing.

Karena dari situ akan lahir sebuah narasi yang memperkuat mental sekaligus optimisme warga.

Setelah narasi dan optimisme warga terbangun, semua akan bergerak secara optimal untuk meraih kemakmuran.

Jadi orang-orang desa tidak perlu lagi merantau untuk mencari nafkah, karena di kampung halaman rezekinya sudah melimpah.

Maka kepada seluruh kepala desa yang hari ini ikut hadir, ayo gali sejarah desa agar jadi pintu masuk kemakmuran untuk semua.

Libatkan para tetua dan pemuda.

Undang perguruan tinggi, minta bantuan sama kabupaten atau provinsi.

Lakukan dengan gotong royong, karena itulah spirit hidup bernegara kita.

Bapak Ibu hadirin sekalian.

Memang seperti itulah rancangan pembangunan yang dicita-citakan founding fathers Republik ini.

Agar kita semua saling bahu membahu, saling memeras keringat bersama-sama antara yang tua dengan yang muda, antara yang kaya dengan yang tidak punya, antara pemerintah pusat sampai desa.

Pembangunan lewat jalan persatuan. Itulah yang namanya gotong royong. Tidak memandang suku, ras, agama maupun golongan.

Karena siapapun yang berdiri di bawah kibaran Bendera Merah Putih, memiliki hak dan tanggungjawab yang sama, yakni menjaga dan mengamalkan Pancasila.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini