News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenag Sebut Jaga Kerukunan Jadi Ajaran Buddha yang Harus Dipraktikkan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Biksu Buddha mengunjungi Candi Borobudur jelang hari raya Waisak di Magelang, Jawa Tengah, 1 Juni 2023. DEVI RAHMAN/AFP

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma menjelaskan makna mendalam mengenai aktualisasi ajaran Buddha.

Ia mengatakan bahwa aktualisasi ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari adalah menjadikan perbedaan sebagai suatu kekuatan.

Menurutnya, adanya beragam mazhab dengan sejumlah Majelis dalam Agama Buddha, seharusnya tidak menjadi penghambat dalam menjalin keharmonisan.

Namun justru penguat persatuan san kerukunan umat.

Pernyataan ini disampaikannya dalam giat Pensakralan Air Berkah dalam Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2567 Bhuddis Era (BE) 2023 di Candi Mendut Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (3/6/2023).

"Saya meyakini jika negeri ini rukun, umat Buddha rukun, antar agama rukun, pasti negeri ini akan langgeng," kata Nyoman.

Baca juga: Militer Myanmar Bantah Lakukan Genosida di Kompleks Biara Buddha yang Tewaskan 22 Orang

Menjaga kerukunan, kata dia, merupakan hal yang sebenarnya tidak sulit dilakukan dan dapat dimulai dari hal yang sangat sederhana.

Satu di antaranya saling bertegur sapa dan saling memberikan senyuman satu dengan lainnya.

"Apalagi kita sudah ambil air suci, hakekat air adalah jernih dan bening, sama seperti hati. Dhamma sudah memberikan tuntunan kepada kita, mari kita sama-sama mendalami dan mempelajari itu, agar kehidupan kita lebih damai dan rukun. Marilah kita jaga kerukunan umat dan keharmonisan," jelas Nyoman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini