Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sukses dengan Dewa Ruci, Letkol (Purn) Cornelis Kowaas kembali menuangkan kisah hidupnya dalam sebuah buku.
Veteran TNI AL berusia 90-an itu mengisahkan kehidupan mudanya dalam buku Rica-rica: Kisah Anak Manusia di Sepanjang Jalan Kenangan.
Kata rica-rica dipilihnya sebagai representasi orang Manado – tempat asalnya, yang gemar bercerita apapun.
"Jadi rica-rica itu menggambarkan sifat orang Manado. Apalagi kalau habis makan yang pedes-pedes gitu," ujarnya sembari berkelakar saat ditemui usai Peluncuran Buku Rica-rica: Kisah Anak Manusia di Sepanjang Jalan Kenangan, Sabtu (3/6/2023).
Sebagai veteran yang berusia senja, dia ingin agar generasi muda memahami makna perjuangan dalam hidup.
Oleh sebab itu, pengalaman pahit dan manis kehidupan yang dirasakannya, dituangkan dalam buku ini.
"Yah manusia hidup berapa lama sih. Saya ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat," tuturnya singkat, namun mengena.
Tak sekadar pahit dan manis kehidupan, buku ini pun diakui Connie Rahakundini, pengamat pertahanan dan militer, memberikan banyak pelajaran dari segi pertahanan.
Termasuk di antaranya pengalaman Kowaas saat turut menjadi awak KRI Nanggala.
Kemudian ada pula bagian Kowaas menceritakan strategi perang melawan Permesta pada masanya.
"Yang buat saya, bisa menjadi contoh untuk bagaimana kita melawan KKB Papua hari ini," ujar Connie.
Selain itu dalam bukunya, Kowaas juga mengisahkan suasana di medan perang dengan detail.
Dari sanalah terbayang betapa menyakitkan dan menyedihkannya peperangan.
Baca juga: Ganjar Kembali Dapat Dukungan dari Pelaut Pangandaran Maju di Pilpres 2024
"Ini kalau kita perang bukan cuma satu dua pesawat, itu puluhan menghujani beruntun. Bom juga dijatuhkan secara beruntun. Belum lagi bantuan serangan dari kapal ke permukaan, dan lain-lain," kata Connie menceritakan pengalamannya membaca buku Kowaas.
Dengan menyelami pengalaman Kowaas di buku Rica-rica, para penerus bangsa diharapkan dapat meniru semangatnya yang tak pernah padam.
"Saya harap dengan membaca buku Om Kowaas, generasi muda bisa tau bahwa ini kita semua masih jalan panjang mempertahankan kemerdekaan," ujar Connie.