Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun.
Dari total sampah tersebut, hanya 66,28 persen sampah yang dikelola. Sisanya, 33,72 persen tidak dikelola.
Hal ini diungkapkan oleh Yeyen Anggraeni, A.Md.K.L dari RSPI Sulianti Saroso.
Menurutnya sulit untuk menghilangkan keberadaan plastik di tengah masyarakat kita.
"Kehidupan kita menggunakan plastik memang masih banyak sekali. Dan itu kita tidak bisa membatasi produksi itu, karena terkait ekonomi dan sebagainya. Tapi kita bisa bijak menggunakan plastik," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Bakar Sampah Sembarangan Picu Masalah Kesehatan
Lebih lanjut, Yeyen menjelaskan jika plastik memiliki beragam jenis.
Dan setiap kemasan atau botol plastik telah diberi kode yang menandakan mana bisa didaur ulang atau digunakan berkali-kali.
Untuk menanggulangi sampah sendiri, terdapat prinsip 3R yaitu reduce, reuse, recycle.
Ketiganya merupakan maksud penanganan sampah yang terdiri dari tiga unsur yaitu, “Mengurangi”, “Menggunakan ulang” dan “Mendaur ulang” sampah.
Bijak dalam menggunakan plastik bisa dimulai dengan meminimalisir atau mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
"Nah reduce salah satu mengurangi penggunaan plastik, menggunakan kantong belanja, atau menggunakan bahan plastik lain bisa daur ulang atau digunakan kembali agar tidak menimbulkan sampah," tutupnya.