Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bergetar saat mengenang almarhum suaminya, Taufiq Kiemas pada 10 tahun lalu menghembuskan napas terakhir.
Momen itu terjadi saat Megawati memberikan pidato pada penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
Mulanya, Megawati mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader PDIP.
"Akhirnya pada kesempatan ini juga, saya mengucapkan banyak terima kasih, atas rencana anakku semua," ucap Megawati menahan air matanya sembari menyeka wajahnya.
Sesudah itu, suasana sempat hening sejenak menunggu Megawati kembali bersiap berbicara.
Baca juga: Megawati Menangis Kenang 10 Tahun Wafatnya Taufik Kiemas, Saat Pidato Penutupan Rakernas PDIP
Megawati pun melanjutkan pidatonya.
Dia meminta maaf kepada kader PDIP peserta Rakernas III PDIP.
"Maaf, karena pada tanggal ini, adalah almarhum Bapak Taufiq Kiemas akan berumur, meninggalkan kita bersama tepat 10 tahun," ucap Megawati lalu terisak menahan tangisnya.
Megawati pun kembali terhening sekitar 10 detik.
Dia terlihat menahan tangis kesedihan.
Baca juga: Megawati Minta Entaskan Kemiskinan Tak Hanya Jargon, Instruksikan Kader PDIP Jemput Bola
Setelah itu, Presiden kelima RI ini menyebut bagaimana Taufiq Kiemas semasa hidup.
Kata Megawati, Taufiq Kiemas adalah orang yang selalu bersemangat dalam bekerja.
"Kita tahu beliau itu orang yang selalu semangat," kata Megawati diiringi tepuk tangan kader PDIP dan memekikkan salam merdeka.