News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pameran Budaya dan Seni Peringatan 100 Tahun Koentjaraningrat Digelar 8-15 Juni 2023

Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran Budaya dan Seni Peringatan 100 tahun Koentjaraningrat digelar di Bentara Budaya Jakarta pada 8-15 Juni 2023.

Bersama sahabatnya, Koesnadi (fotografer) dan Rosihan Anwar (tokoh Pers), Pak Koen rajin menyambangi rumah seorang dokter keturunan Tionghoa untuk membaca, di antaranya disertasi-disertasi tentang antropologi milik para pakar kenamaan.

Pak Koen adalah sosok utama yang berjasa mendirikan dasar-dasar ilmu Antropologi di Indonesia, dari sinilah beliau mendapatkan gelar kehormatan sebagai Bapak Antropologi Indonesia.

Sepanjang hidupnya Pak Koen dedikasikan untuk perkembangan Ilmu Antropologi, pendidikan Antropologi dan segala sudut pandang yang berkaitan dengan kebudayaan dan kesukubangsaan di Indonesia.

Atas sumbangsih dan pengabdiannya pada perkembangan ilmu Antropologi di Indonesia ini Pak Koen menerima berbagai penghargaan antara lain: Penghargaan ilmiah Doctor Honoris Causa dalam Ilmu ilmu Sosial dari Rijksuniversiteit Utrecht, Negeri Belanda pada 1978, dan penerima Grand Prize dari 6th Fukuoka Asian Cultural Prizes pada 1955.

Kemudian di tahun 1968 Pak Koen juga menerima anugerah Satyalencana Dwidja Sistha dari Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia, pada tahun 1982 Satyalencana Dwidja Sistha dari Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia.

Ilmuwan yang fasih berbahasa Inggris dan Belanda ini mulai tertarik pada bidang Antropologi sejak menjadi Asisten Profesor G.J. Held, seorang Guru Besar Antropologi di Universitas Indonesia yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa.

Pada perjalanannya, Pak Koen merintis berdirinya 11 jurusan Antropologi di berbagai Universitas di Indonesia, aktif mengajar dan menulis banyak hal berkaitan dengan Kebudayaan dan Pembangunan di Indonesia sejak 1957 hingga 1999 yang dituangkan dalam 22 buku dan lebih dari 200 artikel di berbagai makalah ilmiah dan suratkabar di Indonesia maupun mancanegara.

Karya-karya dan pemikiran kerap menjadi acuan penelitian mengenai sosial budaya dan masyarakat Indonesia, baik oleh para Ilmuwan Indonesia maupun asing.

Melalui tulisannya, ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri.

Buah pemikirannya dan karya beliau sampai saat ini juga masih menjadi buku wajib baca bagi mahasiswa Antropologi Indonesia seperti ‘Pengantar Ilmu Antropologi Indonesia’.

Pak Koen menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jurusan Bahasa Indonesia pada tahun 1953, kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Antropologi, dari Yale University pada 1956 dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1958.

Setelah berhasil mengembangkan ilmu antropologi di seluruh Indonesia, Pak Koen yang nama lengkap dengan gelar kebangsawanannya adalah KPH Prof DR Koentjaraningrat, pada Selasa 23 Maret 1999, tutup usia karena penyakit stroke.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini