2. Verifikasi Wajah
Pada saat verifikasi wajah, pastikan layar kamera HP yang dipakai dalam kondisi bersih.
Selain itu, perlu didukung pencahayaan yang baik serta tidak memakai aksesori di wajah atau kepala, kecuali jilbab.
Jadi bagi Anda yang menggunakan kacamata, bisa dicopot terlebih dahulu.
Kemudian, kedipkan mata jika benar-benar sudah siap saat mengedipkan mata.
3. Form Pernyataan Pendaftar
Hati-hati saat memilih jawaban pada form pernyataan pendaftar.
Terlebih saat meng-klik jawaban pada pertanyaan, "Apakah kamu Direksi, Komisaris, Dewan Pengawas pada BUMD?"
Maka pastikan untuk memilih 'Tidak'.
Sebab satu syarat mendaftar Kartu Prakerja adalah tidak menjadi Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah.
4. Mengerjakan Tes dengan Sungguh-sungguh
Untuk mendaftar Kartu Prakerja, maka calon peserta wajib mengikuti Tes Kemampuan Dasar (TKD) atau Soal Kemampuan Belajar (SKB).
Tes ini terdapat pada situs resmi Kartu Prakerja untuk memenuhi keseluruhan proses pendaftaran.
Tes terbagi menjadi dua yaitu tes penalaran verbal tentang bahasa dan tes penalaran kuantitatif yang berisi soal matematika.
Pastikan untuk mengerjakan tes secara sungguh-sungguh.
Jika perlu siapkan menyiapkan alat bantu (kertas, pensil/pulpen) untuk menyelesaikan soal tes.
Tes hanya dapat dilakukan satu kali dan tidak ada pengulangan dalam waktu 40 menit.
5. Gunakan E-mail dan Nomor HP yang Aktif
Saat mendaftar Kartu Prakerja, pastikan memakai email atau nomor handphone yang aktif.
Kedua hal ini penting karena akan dipakai untuk verifikasi akun dan pemberitahuan jika peserta dinyatakan lolos.
6. Kuota Terbatas
Yang harus diingat lagi, setiap gelombang Kartu Prakerja memiliki jatah kuota tersendiri.
Jumlahnya bisa saja berbeda-beda, tergantung kebijakan dari manajemen.
Seperti pada pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 48 yang saat itu dibuka dengan kuota 10.000 orang
Jumlah kuota 10 ribu memang terkesan banyak, tapi ingat jumlah orang yang mendaftar Kartu Prakerja pasti jauh lebih banyak.
Dan yang pasti, para pendaftar berasal dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari satu atau dua kota.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)