News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian

Kronologi Penyelidikan di Kementan hingga Mentan Syahrul Dipanggil KPK, Tindak Lanjut Laporan Warga

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) mengikuti rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2023). Mentan Syahrul akan dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (16/6/2023) hari ini.

TRIBUNNEWS.COM - Penyelidikan di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) disebut berawal dari laporan masyarakat.

Lantas, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menindaklanjuti laporan tersebut dan membuka penyelidikan di Kementan.

Buntut dari penyelidikan tersebut, kini Menteri Pertanian yang dijabat oleh Syahrul Yasin Limpo dipanggil KPK pada Jumat (16/6/2023).

KPK menjadwalkan pemanggilan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul hari ini, pukul 09.30 WIB, di Gedung Merah Putih KPK.

Meski begitu, KPK meminta pihak-pihak yang menarasikan pernyataan penyelidikan di Kementan bermuatan politis agar menyetop narasinya.

"Karena, kami membaca di pemberitaan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja kemudian seolah-olah KPK menargetkan seorang menteri, ataupun dikaitkan dengan politik," kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

"Kami ingin sampaikan setop narasi itu, setop asumsi itu, karena kami pastikan yang KPK lakukan adalah berdasarkan kecukupan alat bukti," lanjutnya. 

Baca juga: Hari Ini Mentan Syahrul Yasin Limpo Diperiksa KPK, Akankah Jadi Tersangka Kasus Korupsi?

Kronologi Penyelidikan di Kementan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, penyelidikan di Kementerian Pertanian (Kementan) dimulai awal tahun 2023.

Hal itu disampaikan sekaligus menepis narasi yang menyebut penyelidikan di Kementan bermuatan politis.

Sebab, menurut Ali Fikri, KPK dituding menarget Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang juga politikus Partai NasDem.

"Penyelidikan di Kementerian Pertanian ini sudah lama kami lakukan, setidaknya kalau pada proses penyelidikan itu sekitar di awal tahun 2023, artinya hampir enam bulan yang lalu," ucap Ali Fikri, Kamis (15/6/2023).

Ali pun meminta pihak-pihak yang menarasikan pernyataan penyelidikan di Kementan bermuatan politis agar menyetop narasinya.

Sebelumnya, sejumlah pihak pun telah dipanggil untuk pengumpulan alat bukti.

"Sejauh ini yang kami ketahui benar tahap proses permintaan keterangan kepada sejumlah pihak atas dugaan korupsi di kementan RI," kata Ali Fikri, Rabu (14/6/2023).

Ali mengatakan, penyelidikan dugaan korupsi di Kementan bersumber dari laporan masyarakat.

Kemudian, KPK menindaklanjuti pada proses penegakan hukum.

KPK menyatakan sedang melakukan penyelidikan di Kementerian Pertanian (Kementan).

Penyelidikan ini bertujuan untuk menemukan bukti awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mendampingi Wapres Maruf Amin dalam pengukuhan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Istana Wakil Presiden, Jakarta. (dok. Kementan)

Meski demikian, Ali belum bisa mengungkapkan dugaan korupsi yang sedang diusut.

Hal itu karena kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Karena masih pada proses penyelidikan tentu tidak bisa kami sampaikan lebih lanjut. Segera kami sampaikan perkembangannya," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tersebut terkait dugaan penerimaan gratifikasi, Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan.

Namun, belum diketahui periode terjadinya korupsi tersebut.

Mentan Syahrul Yasin Limpo Diisukan Bakal jadi Tersangka

Menteri Pertanian (Mentan) yang dijabat politikus Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo (SYL) diisukan akan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementan.

Isu tersebut, dikabarkan oleh akun Instagram @pedeoproject.

Dalam unggahannya, disebutkan SYL bakal ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan SPJ, gratifikasi, dan suap.

Selain SYL, akun Instagram itu juga menyebut KPK menetapkan dua pejabat Kementan lainnya sebagai tersangka.

Merespons hal tersebut, KPK membantah Mentan Syahrul ditetapkan menjadi tersangka.

Namun, KPK membenarkan adanya penyelidikan dugaan korupsi di lingkungan Kementan.

Menurut Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pihaknya memang sedang membuka penyelidikan suatu kasus dugaan korupsi di Kementan.

Sejumlah pihak pun telah dipanggil untuk pengumpulan alat bukti.

"Saat ini masih proses lidik," kata Asep Guntur saat dikonfirmasi, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: KPK: Duit Korupsi Tukin Kementerian ESDM Dipakai untuk Keperluan Pemeriksa BPK dan Kerja Sama Umrah

Respons Mentan Syahrul

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memberikan respons terkait isu dirinya terseret dalam kasus korupsi.

Syahrul mengaku tidak mengetahui soal isu dirinya terlibat kasus korupsi.

Apalagi diisukan menjadi tersangka oleh KPK.

Saat ditanya awak media, Syahrul enggan memberikan komentar banyak terkait isu tersebut.

Hal itu diungkapkan Syahrul setelah ia mengikuti kegiatan panen bawang di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, pada Rabu (14/6/2023)

"Saya enggak ngerti itu. Enggak (Tidak ada komentar)," kata Syahrul dalam tayangan video di kanal Youtube Kompas TV, Kamis (15/6/2023).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Jumat (16/6/2023) besok.

Baca juga: Firli Bahuri Sebut KPK Buka Penyelidikan Izin Usaha Tambang di Kementerian ESDM

Respons Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memberikan tanggapan soal KPK yang tengah menyelidiki dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Jokowi pun buka suara terkait menterinya, yakni Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang diisukan akan dijadikan tersangka.

Ia meminta agar hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung ke KPK.

"Tanyakan ke sana, tanyakan ke sana, tanyakan ke sana," tutur Jokowi di Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kami (15/6/2023).

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan para menteri agar berhati-hati dalam mengelola keuangan negara

"Karena kita mengelola anggaran kementerian ini gede banget. Harus diawasi, harus dikontrol, harus dicek. Bolak-balik saya sampaikan, sekecil apapun uang itu," pesannya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Faryyanida Putwiliani, Reza Deni, Ilham Rian Pratama, Theresia Felisiani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini