TRIBUNNEWS.COM - Hari Air Terjun Internasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 16 Juni untuk merayakan keindahan.
Dikutip dari National Today, berikut adalah sejarah Hari Air Terjun Internasional.
Air terjun biasanya didefinisikan sebagai titik di sungai di mana air mengalir di atas jurang yang curam.
Karena ada banyak jenis dan metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan air terjun, apa yang dimaksud dengan air terjun terus diperdebatkan.
Meskipun menjadi bagian penting dari kehidupan dan sejarah manusia, air terjun belum banyak diteliti, meskipun Alexander von Humboldt menulis tentangnya pada tahun 1820-an.
Tidak ada nama untuk bidang khusus penelitian air terjun tetapi populer untuk menggambarkan mempelajari air terjun sebagai 'waterfallology'.
Baca juga: Fakfak Punya Air Terjun Kiti-kiti, Air Langsung Terjun ke Lautan
Penjelajah Eropa biasa mendokumentasikan air terjun yang mereka temui.
Pada tahun 1493, Christopher Columbus menulis tentang Air Terjun Carbet di Guadeloupe, yang mungkin merupakan air terjun pertama yang tercatat dilihat orang Eropa di Amerika.
Namun, ahli geografi Brian J. Hudson berpendapat bahwa nama air terjun secara khusus tidak umum sampai abad ke-18.
Kecenderungan ini, khususnya, orang Eropa menamai air terjun mengikuti peningkatan fokus ilmiah orang pada alam pada saat itu, munculnya Romantisisme, dan meningkatnya pentingnya tenaga air karena Revolusi Industri.
Namun, penjelajah Eropa sering mengabaikan nama yang awalnya diberikan oleh penduduk asli untuk air terjun ini demi nama yang lebih 'Eropa'.
Eksplorasi air terjun berlanjut hingga saat ini.
Air terjun dikunjungi oleh orang-orang berbondong-bondong terutama karena merupakan tempat wisata yang bagus; bukan hanya karena mereka cantik, tetapi juga karena mereka relatif tidak umum.
Timeline Hari Air Terjun Internasional