Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita duit milik Bupati nonaktif Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) sebesar Rp210 miliar.
Uang ratusan miliar itu diduga dari hasil korupsi Ricky Ham Pagawak.
"Berdasarkan hasil pengembangan perkara, KPK berhasil menyita uang dugaan suap, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp210 miliar milik RHP selaku Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, Selasa (20/6/2023).
Ricky Ham Pagawak terjerat kasus tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan infrastruktur di wilayah yang ia pimpin selama dua periode berkuasa.
Baca juga: KPK Sita Rp 1,5 Miliar Terkait Kasus Eks Bupati Membramo Tengah Ricky Ham Pagawak
Tak hanya uang, aset TPPU milik Ricky yang berhasil KPK sita di antaranya adalah satu unit apartemen, sebanyak 18 bidang tanah beserta bangunan di atasnya (dengan luas bervariasi), tujuh unit kendaraan roda empat (berbagai merk dan spesifikasi), dan sejumlah uang dengan total nilai ratusan juta rupiah.
Ali mengatakan pengenaan pasal TPPU ini merupakan langkah KPK untuk memberikan efek jera kepada pelaku tindak pidana korupsi.
"Di mana, dalam memberikan efek jera terhadap pelaku, hukuman yang dikenakan tidak hanya soal pidana badan saja namun juga dilakukan perampasan aset, yang pada akhirnya akan dikembalikan ke kas negara sebagai asset recovery," kata Ali.
Ali menambahkan berkas perkara dan tersangka Ricky Ham Pagawak juga telah diserahkan dari penyidik ke tim jaksa penuntut umum (JPU) KPK.
Kasus korupsi Ricky Pagawak kini akan segera disidangkan.
"Saat ini Tim Jaksa masih menyusun surat dakwaannya. Dalam waktu 14 hari kerja dipastikan perkara dimaksud sudah dilimpahkan pada Pengadilan Tipikor," katanya.