"Tim dokter dan tim tenaga kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien MF (Muhammad Fajri) telah berusaha optimal."
"Dan atas meninggalnya pasien MF (Muhammad Fajri), kami sampaikan duka cita yang mendalam dan turut prihatin atas kondisi yang dialami oleh keluarga," ujar Lies dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (22/6/2023).
Selama 14 hari dirawat, Fajri ditangani tim dokter multidisplin terdiri dari dokter ahli perawatan intensif (intensivis), paru, jantung, pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan lainnya telah mengoptimalkan segala upaya untuk perawatan Muhammad Fajri agar kembali stabil.
Adapun perawatan yang sudah dilakukan yaitu terapi antibiotik untuk infeksinya, terapi alat bantu pernapasan, jantung, ginjal, dan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.
Sebelumnya Selalu Merintih Kesakitan Tiap Jam 03.00 Subuh
Rintihan Fajri selalu terdengar setiap pukul 03.00 subuh hingga terdengar sampai ke telinga tetangga.
Suara Fajri karena merasakan rasa sakit dan ketidakberdayaannya itu selalu terdengar.
Rintihan Fajri tersebut disampaikan oleh tetangganya, yakni Acim.
"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim, dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).
Lantaran khawatir, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.
Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya pada malam hari.
Enggan Berobat ke Rumah Sakit karena Takut Merepotkan
Fajri yang merasa sakit itu pun tidak mau berobat ke rumah sakit (RS) karena khawatir akan merepotkan tetangga karena berat badannya.
Namun, tidak lama kemudian, Fajri pun tidak mempunyai pilihan karena rasa sakit yang terus mengganggunya.