“Dalam waktu 12 hari Praja dapat menyelesaikan validasi data kemiskinan yang real dan akurat. Aplikasi KELOM ini sangat bagus, karena dapat menghasilkan angka baru jumlah kemiskinan yang update dan akan menjadi acuan bagi Kota Tasikmalaya menjadi solusi untuk penurunan angka kemiskinan terkhususnya di Kota Tasikmalaya,” ujar Hadi.
Pada kesempatan ini pula praja IPDN secara langsung turun ke lapangan melihat kondisi warga Kota Tasikmalaya sekaligus membantu Pemerintah Kota Tasikmalaya mendistribusikan bantuan makanan kepada masyarakat penderita stunting.
Pada kesempatan itu PJ. Wali Kota Tasikmalaya memberikan penghargaan kepada 7 kelompok praja yang telah berhasil membantu verifikasi data kemiskinan di aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM).
“Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan magang yang dilakukan oleh praja IPDN ini. Terima kasih telah mempercayai Kota Tasikmalaya untuk dijadikan tempat praktik magang," kata Cheka.
Dengan adanya kegiatan magang dan juga kontribusi praja IPDN, pemerintah Kota Tasikmalaya akhirnya mampu mendeteksi dan memvalidasi data kemiskinan yang real dan akurat.
"Nantinya berdasarkan data yang telah diberikan oleh praja IPDN ini, kami akan mampu membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dan tepat sasaran khususnya terkait masalah kemiskinan dan stunting," ujar Cheka Virgowansyah.
Menurutnya, data hasil lapangan yang dilakukan praja IPDN terkait angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya nantinya segera diverifikasi ke BPS Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Ribuan Praja IPDN Magang di Majalengka, Rektor Hadi: Saya Harap Mereka Dapat Pengetahuan di Lapangan
“Jadi prinsipnya sekarang ini datanya sudah ada, mulai dari kategori sangat miskin, miskin dan rentan miskin, sehingga sudah jelas datanya,” ujar Cheka.