TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasannya memilih Nezar Patria untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).
Menurut Jokowi, Nezar Patria layak menjadi Wamenkominfo karena memiliki pengalaman di media.
Nezar Patria pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Jakarta Post.
Tak hanya itu, Nezar juga merupakan anggota Dewan Pers untuk periode 2016-2019.
Selain punya pengalaman di media, Nezar juga mempunyai pengalaman di BUMN.
Di BUMN, Nezar Patria pernah menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN.
Baca juga: Media Asing Soroti Jokowi Lantik Ketum ProJo Budi Arie Jadi Menkominfo Jelang Pilpres 2024
"Pak Nezar ini kan pengalaman di media, pernah di Pemred Jakarta Post, pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN," kata Jokowi dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Senin (17/7/2023).
Jokowi merasa, pengalaman yang dimiliki Nezar baik di media maupun di BUMN akan sangat membantu Budi Arie untuk bersama-sama memimpin Kominfo.
"Saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," imbuh Jokowi.
Setelah resmi melantik Budi Arie sebagai Menkominfo dan Nezar Patria sebagai Wamenkominfo, Jokowi pun memberikan tugas penting.
Yakni tugas untuk menyelesaikan pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) yang tertunda karena kasus korupsi Menkominfo sebelumnya, Johnny G Plate.
Baca juga: Dilantik Jadi Menkominfo, Total Kekayaan Budi Arie Setiadi Senilai Rp 101 Miliar Lebih
Jokowi menegaskan, penyelesaian pembangunan Tower BTS tetap harus berjalan, meskipun proses hukum kasus korupsi BTS tersebut masih berproses di pengadilan.
Sebab proyek tower BTS menyangkut pelayanan kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah terdepan dan tertinggal.
Baca juga: Daftar dan Profil 6 Tokoh Dilantik Jokowi Jadi Menteri dan Wamen, Ada Rektor hingga Aktivis 98
"Kita ini punya waktu yang sangat pendek, satu setengah tahun kurang. Sehingga saya ingin yang pertama di Kominfo, penyelesaian BTS itu harus diutamakan."