News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Balas Anas Urbaningrum, Demokrat: Kami Fokus Bantu Rakyat Bukan Bahas Parpol Lain

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Terpilih Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum memberikan sambutan pada acara pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). PKN menggelar Munaslub pada 14-16 Juli 2023 untuk memilih ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028. Respons Anas soal partai bukanlah kepunyaan keluarga, Herzaky Mahendra Putra mengatakan partai Demokrat sedang fokus membantu rakyat di tengah kesusahan. Warta Kota/Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya sedang fokus membantu rakyat di tengah kesusahan.

Hal itu menanggapi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum yang menyindir bahwa partai bukanlah kepunyaan keluarga.

"Kami fokus bantu rakyat, apalagi masih jutaan yang dalam kesusahan. Bukan bahas urusan Parpol (partai politik) lain," kata Herzaky kepada Tribunnews.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Anas Urbaningrum Tekankan Partai Bukan Milik Keluarga atau Pribadi saat Tutup Munaslub PKN

Herzaky menegaskan Demokrat tak perlu menanggapi pernyataan Anas Urbaningrum tersebut lantaran tak ada kaitannya.

"Tidak ada yang perlu ditanggapi. Tidak ada kaitan dengan kami," ujarnya.

Sebelumnya, Anas Urbaningrum mengingatkan kepada seluruh kader PKN bahwa partai bukanlah kepemilikan pribadi atau keluarga.

"Partai bukan properti pribadi partai bukan properti family, partai bukan kepunyaan keluarga. Kalau mau disebut keluarga, partai harus punya keluarga besar seluruh Bangsa Indonesia," kata Anas dalam pidatonya pada penutupan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) PKN di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Anas mengatakan PKN harus ditata berdasarkan prinsip-prinsip modern, bukan atas dasar kepentingan pribadi atau keluarga.

"Dengan prinsip seperti itu maka PKN tidak eksklusif PKN akan menjadi partai yang inklusif partai yang terbuka," ujarnya.

Dia menegaskan PKN mengajak siapa saja yang memiliki komitmen bekerja untuk masa depan bangsa bisa bergabung.

"Tidak dilihat golongan apa, agamanya apa, familinya siapa, silsilahnya seperti apa, daerahnya mana, warna kulit apa, rambutnya keriting apa lurus, belok atau agak sipit seperti saya misalnya. Semuanya sama terbuka," ungkap Anas.

Lebih lanjut, Anas menjelaskan PKN adalah partai yang majemuk dan terbuka bagi siapapun yang mau bergabung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini