TRIBUNNEWS.com - Dilantiknya Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) sekaligus Ketua Umum ProJo (Pro Jokowi), Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Senin (17/7/2023), menjadi sorotan media asing.
The Straits Time membahas soal penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo dalam artikelnya berjudul Indonesia's Jokowi appoints loyalist to Cabinet, in reshuffle ahead of general election (Jokowi menunjuk loyalisnya masuk dalam kabinet, dalam reshuffle menjelang pemilihan umum).
Artikel itu menggarisbawahi soal Jokowi yang disebut sedang mengumpulkan pendukungnya di pemerintahan sebelum pemilihan umum berlangsung pada Februari 2024.
"Presiden Joko Widodo pada Senin, menunjuk seorang loyalis, Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia yang baru dalam perombakan kabinet menjelang pemilihan umum 2024," tulis The Straits Time.
"Perombakan kabinet mencakup penunjukan beberapa wakil menteri dan secara luas dilihat sebagai langkah Presiden menempatkan pendukungnya dalam pemerintahan, sebelum pemilihan umum Februari mendatang," lanjut artikel itu.
Selain The Straits Time, Channel News Asia turut memberitakan dilantiknya Budi Arie sebagai Menkominfo.
Baca juga: Daftar Menteri Kabinet Indonesia Maju Terbaru usai Reshuffle, Budi Arie Jadi Menkominfo
Dalam artikel berjudul Indonesia's Jokowi appoints new communications minister in another Cabinet reshuffle (Jokowi menunjuk menteri komunikasi baru lewat reshuffle kabinet), Channel News Asia menggarisbawahi Budi yang juga menjabat sebagai pendiri relawan ProJo.
"Setiadi, mantan jurnalis ternyata adalah pendiri grup relawan Jokowi, ProJo," tulis Channel News Asia.
Budi Arie sebelumnya sempat disinggung terkait statusnya sebagai Ketua Umum ProJo saat menjelang pelantikan di Istana Negara, Senin pagi.
Ia mengatakan, sebagai Ketua Umum ProJo, dirinya merasa tak boleh mengecewakan Presiden Jokowi.
Menurut Budi Arie, yang terpenting bagi dirinya adalah menunjukkan kinerja maksimal sebagai Menkominfo.
"Tidak boleh bikin kecewa, karena yang penting perform (kinerja)" katanya di hadapan awak media menjelang pelantikan, Senin, dikutip dari YouTube KompasTV.
Diketahui, Budi Arie Setiadi mendirikan relawan ProJo pada Agustus 2013.
Di bawah pimpinan Budi Arie, ProJo mengumpulkan aspirasi pencapresan Jokowi bahkan sebelum mantan Wali Kota Solo ini dideklarasikan PDIP secara resmi.
Pada Pemilu 2019. ProJo kembali mendukung Jokowi untuk maju Pilpres.
Meski sempat muncul pertentangan siapa cawapresnya, ProJo kala itu menegaskan akan tetap mendukung Jokowi terlepas siapapun pasangannya.
Pesan Jokowi pada Budi Arie Setiadi
Presiden Jokowi memberi pesan khusus pada Budi Arie Setiadi setelah resmi dilantik menjadi Menkominfo.
Hal yang pertama dan utama, kata Jokowi, adalah agar Kemkominfo menyelesaikan proyek base trasceiver station (BTS) yang terhambat karena kasus korupsi.
Baca juga: Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo, Komisi I DPR: Beliau Memiliki Kompetensi
Meski saat ini proses hukum kasus korupsi BTS sedang berjalan, Jokowi menilai penyelesaian proyek BTS tetap menjadi prioritas.
"Kita ini mempunyai waktu yang sangat pendek, satu setengah tahun kurang."
"Sehingga kita, saya ingin yang pertama Kominfo menyelesaikan BTS," kata Jokowi usai pelantikan, Senin (17/7/2023), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KompasTV.
"Itu harus diutamakan, penyelesaian hukum itu silakan berjalan, kita hormati proses hukum."
"Tetapi, menyelesaikan BTS itu harus tetap berjalan," imbuh Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan proyek BTS penting karena menyangkut pelayanan untuk masyarakat.
Karena itu, ia tidak ingin proyek BTS terbengkalai karena kasus korupsi yang sedang bergulir.
"Karena nanti menyangkut pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal."
"Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum, BTS-nya juga terbengkalai, ini yang saya nggak mau," tuturnya.
Penyelesaian proyek BTS ini dinilai Jokowi bakal menjadi tugas berat Budi Arie.
Namun, Jokowi yakin Nezar Patria yang dilantik menjadi Wamenkominfo, bisa membantu Budi Arie.
"Saya kira (Wamenkominfo Nezar Patria) akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," pungkasnya.
Profil Budi Arie Setiadi
Dikutip dari situs resmi Kementerian Desa PDTT, Budi Arie Setiadi lahir pada 20 April 1969 di Jakarta.
Baca juga: Pesan Jokowi pada Budi Arie yang Gantikan Johnny G Plate: Kita Hormati Proses Hukum, BTS Tetap Jalan
Ia merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI).
Lulus S1, Budi kembali berkuliah di UI dan meraih gelar S2 Manajemen Pembangunan Sosial.
Sejak kuliah, Budi Arie termasuk sosok yang aktif berorganisasi.
Ia pernah menjadi Ketua Forum Studi Mahasiswa UI (1992-1993), RedaksiPelaksana Suara Mahasiswa (1993-1994), Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa UI (1994-1995), hingga Presidium Senat Mahasiswa UI (1994-1995).
Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa PDTT sejak 25 Oktober 2019, dilansir situs resmi UI.
Budi sendiri merupakan mantan Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta (2005-2010) dan Ketua Balitbang PDIP DKI Jakarta (2005-2010).
Tak hanya di dunia politik, Budi juga familiar dengan dunia jurnalis.
Ia merupakan pendiri Harian Bergerak pada 1998 silam.
Budi juga pernah tergabung sebagai wartawan di Media Indonesia dan Kontan.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bangsa.
Berikut ini riwayat pekerjaan Budi Arie Setiadi:
- Wartawan Media Indonesia Minggu (1994-1996);
- Wartawan di tabloid Mingguan Kontan (1996-2001);
- Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001-2009);
- Pemimpin Umum Tabloid Bangsa (2008-2009);
- Direktur PT Daya Mandiri (2010-2014);
- Direktur Utama NKE Investama (2009-2014);
- Direktur PT Sarana Global Informasi (2009-2014);
- Direktur Utama PT Mitra Lumina Indonesia (2011-2014).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati)